Cegah Ledakan Sampah di TPAS Sarimukti, Pemdaprov Jabar Siapkan Strategi Ini

Jawa Barat433 Dilihat

Kota Bandung – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti yang over capacity kembali mencuat. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman.

Area TPAS yang berada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu, dikabarkan tengah dalam kondisi mengkhawatirkan setelah diketahui seluruh zona yang ada sudah penuh.

“Zona 4 sudah penuh, tinggal zona 3, itu pun kalau dibiarkan tonase pengirimannya seperti sekarang, maka akhir tahun akan overload juga dan berpotensi terjadi ledakan sampah,” ungkap Herman.

Baca juga: Sekolah Atlet, Solusi Dongkrak Prestasi Atlet Kota Bandung Ala Dhani Wirianata

Dikatakannya, selama ini empat daerah di Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan KBB) membuang sampah sebanyak 1.750 ton per hari.

Jika jumlah tersebut dibiarkan, maka dampak terburuk ledakan sampah, dan TPAS Sarimukti overload akan terjadi.

“Dalam satu hari, (sampah) dari Bandung Raya itu 7 rit atau 1750 ton,” sambungnya.

Baca juga: Sungguh Malang, Anak di Bawah Umur jadi Korban Dua Kakeknya

Namun, ia menguraikan jika separuh dari jumlah sampah yang dibuang tersebut merupakan jenis sampah makanan. Untuk itu, ia meminta semua pihak dapat menguranginya.

“Bayangkan kalau sampah makanan itu tidak dibuang ke TPA, bisa mengurangi kapasitas Sarimukti, dan membuat Sarimukti tidak cepat penuh. Kita sukseskan Gerakan Zero Food Waste,” jelasnya.

Pengurangan sampah makanan menurut Herman bisa dilakukan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat secara umum dengan tidak mengolah (memasak) makanan berlebih.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut IKN Harus Ramai untuk Bangun Ekosistem

Selain mengajak masyarakat dan pihak lainnya, ia berjanji akan memulai Gerakan Zero Food Waste dari Gedung Sate dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemdaprov Jawa Barat.

Seluruh upaya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPAS Sarimukti diakui Herman telah disepakati oleh seluruh pemerintah daerah se-Bandung Raya.

“Sudah dirapatkan bersama pemerintah kabupaten/kota se-Bandung Raya. Kami mohon masyarakat, dunia usaha untuk mengurangi sampah makanan,” kata Herman.

Baca juga: Jalan-jalan ke Bandung? Paling Pas Makan di Resto Citarasa Khas Parahyangan Berikut Ini

Sekda Jabar menambahkan, banyak cara yang bsa dilakukan untuk mengurangi sampah makanan, diantaranya dengan menjadikannya penganan lain. Jika pun harus dibuang, bisa dimanfaatkan dengan magotisasi dan menjadikannya pupuk organik.

Upaya lain yang dilakukan pihaknya untuk memperlambat over capacity TPAS Sarimukti, adalah dengan membangun zona 5 yang disebutnya akan dimulai tahun 2025 mendatang.

Namun, Herman menekankan jika zona 5 dengan luas 6,3 hektar itu bukan solusi jangka panjang. Sehingga dirinya meminta seluruh pihak untuk tetap mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPAS.

Baca juga: Lagi, Persib Kena Sanksi Laga Tanpa Penonton Plus Denda Ratusan Juta

“Ini salah satu ikhtiar kita supaya ledakan sampah itu tidak segera terjadi. Tapi kalau jumlah sampah yang dibuang masih seperti sekarang, maka zona 5 itu pun umurnya tidak akan sampai setahun juga sudah penuh,” tandasnya.

Lebih lanjut Herman menyebut jika pembangunan zona 5 dan gerakan zero food waste setidaknya dapat memperlambat overload TPAS Sarimukti, sambil menanti TPAS Lengoknangka yang disebutnya baru bisa beroperasi 2028 mendatang.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *