Kota Bandung – Beredar di mesia sosial sebuah video bersi klarifikasi dari Aceng Mujib, tokoh agama asal Kabupaten Garut yang belakangan viral akibat ucapannya yang dianggap kontra terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dalam video klarifikasi yang diunggah akun facebook Ansor Rajadesa itu, Aceng Mujib mengklaim jika dirinya menjadi korban dari potongan video, sehingga yang tersebar tidak sesuai dengan video utuh.
“Saya adalah korban dari potongan video yang utuh. Disitu seolah saya menghina Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Padahal kalau membaca dan melihat video seutuhnya, insyaAllah masyarakat tidak akan memberikan komentar atau penilaian semiring ini,” kata Aceng.
Baca juga: Cegah Alih Fungsi, Pemkot Cimahi Daftarkan Tiga Bangunan Bersejarah Ini dalam Cagar Budaya
Pernyataan Aceng yang memantik warganet mengecam dan antipati terhadap dirinya disebut terjadi dalam sebuah acara di pesantren, saat ia memberikan pembekalan kepada orang tua dan para santri.
Lebih lanjut Aceng juga menegaskan bahwa dirinya bukan merupakan orang anti pemerintah. Bahkan ia menyebut seringkali melakukan deklarasi mendukung pemerintah.
“Tetapi perlu dicatat, saya bukan orang yang berada pada pasukan atau kelompok anti pemerintah. Kita berkali-kali deklarasi mendukung pemerintahan yang sah,” akunya.
Baca juga: Perdibrofi Siap Lakukan Transfomasi Pendidikan Broadcasting dan Perfilman Sambut Industri Media
Secara khusus dirinya jga memastikan selalu mendukung berbagai progam Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, termasuk program barak militer untuk remaja yang dianggap sebagian orang sebagai kebijakan kontroversial.
Dukungannya terhadap progra barak militer menurut Aceng karena dirinya memahami kondisi para orang tua yang sebagian mengalami stres karena memliki anak yang sulit diatur.
“Saya tahu persis banyak orang tua yang stres, bingung harus diapakan ini anak saya, masa harus dibuang ke laut? Dimasukan ke pesantren malah kabur, diurus di rumah malah mengancam mau membunuh kepada orang tua. Ini (barak militer) program solutif,” ujarnya.
Baca juga: BBPVP Bandung Buka Kesempatan Upgrade Kompetensi Lewat Pelatihan Gratis, Cek Link Pendaftaran Disini
Pria yang konon merupakan pimpinan sebuah pondok pesantren di Garut itu bahkan memuji progam barak militer ala KDM merupakan sebuah terobosan positif untuk membangun mental generasi muda.
Ia yakin jika pemerintah baik pusat hingga daerah tidak konsen terhadap nasib generasi muda, maka target Indonesia Emas tidak akan tercapai.
Dalam video klariikasi yang tersebar pada Rabu (25/6/2025) itu, Aceng seakan ingin meyakinkan masyarakat dan warganet jika dirinya merupakan pendukung KDM, termasuk menenang isu yang menyebut mantanBupati Purwakarta itu anti Islam.
Baca juga: Sempat Ditinggal Kosong, Tujuh Desa Di Bandung Barat Kini Punya Kepala Desa
“Saya menentang, mana buktinya Pak Dedi musuh Islam, apa yang menjadikan orang Islam tersinggung, mana buktinya menyebarkan kemusyrikan, apa yang akan dijadikan syarat utama kemusyrikan,” ucapnya tegas.
Ibarat pepatah “nasi sudah jadi bubur”, Aceng mengaku jika video yang sebelumnya viral membuat dirinya tidak boleh egois. Ia pun mengaku harus meminta maaf, terlebih kepada pihak yang tersinggung dengan ucapannya.
Terkait dugaan adanya pihak yang merugikan dirinya dengan menyebar potonga video tidak utuh, Aceng berjanji tak akan mempermasalahkan hal tersebut.
Baca juga: DPR Segera Dalami Kasus Penjualan Pulau Indonesia di Situs Asing
“Menurut saya, saya akan capek kalau melakukan langkah-langkah khusus mempermasalahkan komentar orang. Bukan berarti saya tidak peduli, tetapi silahkan berkomentar, bebas,” kata Aceng.***(Heryana)