Kota Bandung – Banyak hal yang menjadi sorotan dari sambutan yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Muyadi, usai melantik Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin dan Wakil Bupati Asep Sopari Al-Ayubi di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).
Salah satu hal menarik perhatian publik adalah ketika Gubernur Dedi Mulyadi meminta setiap kepala daerah untuk memberi warna putih pada setiap gedung milik pemerintahan.
Dedi Mulyadi tak ingin warna gedung dan perkantoran milik pemerintahan diberi warna sesuai warna identik partai pengusung kepala daerah terpilih.
Baca juga: Dedi Mulyadi Singgung Besarnya Distribusi Dana Hibah ke Tasikmalaya Tak Sesuai Kondisi Pembangunan
“Warna pemerintah itu putih, dimana-mana, mau di Amerika gedung putih semuanya putih, sudah diputihkan saja sekarang,” pintanya.
Dedi melanjutkan, saat kepala daerah sudah dilantik, sudah otomatis menjadi milik rakyat, bukan lagi milik golongan atau partai politik tertentu. Sehingga identitas parpol tak lagi di bawa ke ranah pemerintahan
“Jangan membawa simbol partai ke pemerintahan, konsisten. Tiba-tiba bupatinya hejo (hijau, Sunda), kantor Bupatina dicat hejo, Bupatina beureum (merah), gedung SD beureum semuanya, saya tidak mau,” tandasnya.
Baca juga: AI dalam Pendidikan: Peluang atau Ancaman?
Dalam kesempatan yang sama, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu juga membeberkan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel dengan mengisi beberapa posisi oleh seorang profesional.
Menurutnya, apa yang dilakukan di Pemerintah Daerah rovinsi (Pemdaprov) Jabar semuanya sudah terbuka, termasuk memilih Komisaris dan Direktur Bank BJB dari kalangan profesional
“Hari ini Jamkrida, asuransi provinsi, saya umumkan secara terbuka, sampai angkanya juga diumumkan. Karena kita butuh pemerintahan yang berintegritas agar rakyat percaya,” tegasnya.***(Heryana)