Kedua Kalinya Kabupaten Bekasi Sandang Predikat Bebas Filariasis

Jawa Barat463 Dilihat

Jakarta – Setelah tahun lalu berhasil menyandang Predikat Bebas Filariasis (penyakit kaki gajah), untuk kali keduanya tahun ini Kabupaten Bekasi menyandang predikat yang sama.

Sertifikat Eliminasi Filariasis kali ini diterima Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan dari Menteri Kesehatan RI dalam acara puncak peringatan NTD’s Day 2023 di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

“Berdasarkan survei Kemenkes bahwa Kabupaten Bekasi menjadi salah satu dari lima Kabupaten/Kota selama dua tahun berturut-turut dinyatakan sangat kecil angka filariasisnya. Dari 10.000 penduduk hanya satu atau kurang (orang) yang terkena penyakit filariasis, sehingga diberikan sertifikat,” jelas Dani.

Penghargaan yang diraih tersebut kata Dani merupakan hasil dari komitmen Kabupaten Bekasi dalam mengeliminasi flariasis. Bahkan menurutnya, capaian tersebut diraih kabupaten Bekasi lebih cepat dari target nasional dan dunia.

“Kita tujuh tahun lebih cepat dari target nasional dan dunia dalam mengeliminasi Filariasis sampai tahun 2030,” ucapnya.

Dani menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Pemkab Bekasi akan mempeertahankan status bebas filariasis dengan melakukan sosialisasi yang lebih masif tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada warganya.

“Kami akan terus melakukan promosi kesehatan agar PHBS menjadi budaya masyarakat, karena itu cara paling efektif mencegah nyamuk berkeliaran, juga kami akan intens melakukan survei ke masyarakat agar tidak ada kasus serupa.” ujarnya.

Senada dengan Pejabat Bupati, (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan, Alamsyah menandaskan, pengendalian filariasis dapat dimulai dengan sosialisasi PHBS kepada Dinasnya juga kata Alamsyah akan memberikan pengobatan hingga memastikan kesembuhan pada penderita filariasis.

“PHBS akan kami tekankan terus, karena faktornya nyamuk ini berdiam di daerah kotor, dan kami berhasil mengajak masyarakat untuk menerapkan PHBS. Selanjutnya, kami berikan pengobatan secara berkala,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya memalui tanaga kesehatan rutin melakukan scereening menyeluruh kepada pendatang yang memasuki wilayah Kabupaten Bekasi. Hal itu diakuinya sebagai upaya meminimalisir jumlah penderita.

Dalam acara peyenyerahan penghargaan tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memberikan arahan khusus terkait pencegahan dan pengendalian penyakit Frambusia dan Filariasis. Ada tiga hal penting yang disampaikan menteri, yakni menjaga protokol kesehatan (prokes), surveilans yang menyeluruh, dan vaksinasi.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *