Jakarta – Munculnya kasus Covid-19 dengan sub varian Omicron XBB. 1.16 atau yang dikenal dengan nama Arcturus, membuat Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah meningkatkan pengamatan terhadap perkembangan kasus tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus segera melakukan langkah intensif testing dan tracing diberbagai titik yang berpotensi menyebarnya virus tersebut.
“Tingkatkan surveilans melalui testing dan tracing, terutama di pintu kedatangan luar negeri dan perbatasan wilayah yang menjadi tujuan mudik lebaran tahun ini,” kata Netty, Senin, 17 April 2023.
Di Jakarta, Dinas kesehatan setempat sempat melaporkan dua kasus Arcturus dengan gejala hampir sama dengan varian lainnya, yakni batuk, pilek, demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan konjungtivis (peradangan selaput mata). Kasus seperti di Jakarta juga sempat dilaporkan oleh 22 negara di dunia.
“Pemerintah perlu memfokuskan strategi penanganan pada kelompok masyarakat yang rentan seperti lansia, anak-anak, dan yang belum divaksin,” katanya.
Dalam keterangan persnya, Netty juga meminta pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat secara meluas serta sosialisasi terkait varian Arcturus ini.
“Pemerintah harus menjelaskan gejalanya apa saja, penanganan dan cara mencegah penularannya bagaimana. Jangan sampai masyarakat lengah karena merasa pandemi telah selesai,” katanya.
Netty yang merupakan politisi PKS asal Jawa Barat itu juga menyinggung soal vaksinasi gratis. Dikatakannya, pemerintah harus menggalakan kembali program tersebut dengan mempermudah masyarakat mengaksesnya melalui fasilitas kesehatan terdekat.
Pemerintah juga menurut Netty, bisa membuat konsep mudik gratis dengan mempersyaratkan vaksin terlebih dahulu bagi para pemudik.
“Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan capaian vaksin nasional,” tambah Netty.***(Hery)