Kabupaten Bandung – Sebuah inovasi membanggakan kembali muncul dari sekelompok mahasiswa Tel-U (Telkom University) dan Siswa SMK Telkom melalui penciptaan teknologi pengelolaan sampah berbasis digital.
Adalah TeeFILIC.com, sebuah aplikasi yang diluncurkan kelompok anak muda ini, menjadi perangkat pemantau pengelolaan sampah mulai dari memilah, menyetor, hingga aktivitas daur ulang plastik.
Hal itu terungkap dari kolaborasi “Aksi Bumi” dalam rangkaian kegiatan Ayo BERAKSI 2025 yang digelar Telkom University menjelang Hari Anak Universal 2025.
Baca juga: Sambut Libur Nataru, Kemenhub Berlakukan Diskon Tiket Berbagai Moda Transportasi
Selain itu, tim TeeFILIC menurut Kaprodi S1 Teknik Fisika Telkom University Amaliyah Rohsari Indah Utami, juga berhasil meraih prestasi membanggakan berupa penghargaan Best Paper nasional Bidang Lingkungan Hidup dan Bencana.
Penghargaan tersebut diraih tim TeeFILIC pada konferensi PKM CSR 2025 yang berlangsung di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.
“Kami bukan hanya sekadar bicara, tapi membuktikan lewat aksi nyata. Lewat inovasi aplikasi TeeFILIC.com, segala aktivitas pilah, setor, hingga daur ulang plastik bisa terpantau digital, makin transparan dan kekinian,” ungkap Amaliyah.
Baca juga: Viral Polemik Kades Jatiwangi dengan Warganya, KDM Janji Perbaiki Rumah Hampir Roboh
Aplikasi TeeFILIC.com tampil dalam kegiatan Aksi Bumi. Peserta yang merupakan mahasiswa dan pelajar mendapatkan pengalaman baru mengelola sampah menggunakan aplikasi tersebut.
Peserta juga menyaksikan langsung bagaimana hasil aktivitas memilah sampah yang tercatat dengan begitu rapi di dashboard, demikian juga reward digital yang mereka dapatkan dari aplikasi TeeFILIC.com.
“Kami ingin aksi ini jadi inspirasi dan motivasi untuk sekolah lain, supaya makin banyak anak muda Bandung dan Indonesia yang turun tangan menjaga bumi,” harapnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Pembenahan Sungai dan Hutan Kembalikan Jati Diri Jawa Barat
Amaliyah mengatakan, kolaborasi tersebut sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan), memperkuat peran pelajar dan mahasiswa sebagai agen perubahan.
Iovasi digital yang diluncurkan disebut menjadi bukti semangat kolaborasi anak muda yang ditopang dengan aksi nyata dan teknologi hingga mampu menjadi solusi yang membanggakan.***(BS)


















