Kota Cimahi – Festival Cireundeu menjadi momentum memperkenalkan Kampung Adat Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ke kancah nasional.
Dari Festival Cireundeu, Dicky membeberkan sejumlah ide baru pengembangan pariwisata di Kota Cimahi.
Ia menyebut paket wisata city tour yang saat ini sedang dirancang pihaknya dengan merangkum beberapa destinasi wisata seperti “Military Tour” menjadi sebuah rangkaian perjalanan menarik.
Baca juga: Dengan Segala Keunikannya, Kampung Adat Cireundeu Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Bahkan dirinya mengungkapkan telah berkomunikasi dengan kantor Pertanahan untuk membahas status lahan yang berpotensi bagi perluasan Kampung Adat Cireundeu.
Dalam Festival Cireundeu ditampilkan seluruh keunikan kampung Adat Cireundeu, termasuk kebiasaan masyarakatnya dalam mengkonsumsi singkong sebagai makanan pokok mereka.
“Saya sudah mendapatkan 50 makanan olahan singkong ini, mulai dari colenak, misro, combro, kemudian makanan kering, dan bubur singkong,” ungkapnya.
Baca juga: Gercep! PLN Normalkan Ribuan Gardu Listrik Terdampak Cuaca Ekstrem di Jawa Barat
Apa yang dikemukakan Dicky merupakan rangkaian dari Cassava Festival (Festival Singkong) yang menjadi bagian dari Festival Cireundeu.
Kebiasaan masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam memproduksi hingga mengolah singkong secara swadaya mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Hal tersebut menurut Dicky yang juga sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Barat itu, menunjukan keberhasilan Kampung Adat Cireundeu dalam ketahanan pangan.
Baca juga: Resmi, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Menangi Pilkada 2024 Kabupaten Bandung
“Ini sumbangsih kita dalam hal ketahanan pangan, tidak selalu bergantung kepada beras. Cimahi ingin menunjukkan itu kepada pemerintah pusat dan Jawa Barat,” tandasnya.
Saat membuka festival, Kamis (5/12/2024), Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyerahkan SK Kesatuan Masyarakat Hukum Adat (KMHA).
SK tersebut menurut Dicky merupakan sebuah pengakuan atas Kampung Adat Cireundeu sebagai kesatuan masyarakat hukum adat.
Baca juga: KPU Kabupaten Bandung Umumkan Rekapitulasi Hasil Pilkada 2024
“Adalah satu pengakuan dimana kita melihat keunikan budaya dan kearifan yang mereka miliki dilaksanakan dalam kehidupan mereka sehari-hari,” kata Dicky.
Ia menambahkan, tak banyak di Jawa Barat yang dianggap layak mendapatkan SK KMHA seperti yang diterima Kampung Adat Cireundeu karena kriterianya yang cukup ketat.***(Heryana)