Pasca Angin Puting Beliung, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat

Bandung Raya435 Dilihat

Kabupaten Bandung – Sedikitnya 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (21/2/2024) sore.

Warga terdampak tersebar di tiga kecamatan, dengan terbanyak di Kecamatan Rancaekek, yakni 350 KK, Kecamatan Cicalengka 99 KK, dan Kecamatan Cileunyi 15 KK.

Atas kondisi demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bandung akhirnya menetapkan status tanggap Darurat sejak hari kejadian, Rabu(21/2/2024).

Baca juga: BPBD Kabupaten Bandung Evakuasi Pohon Tumbang Pasca Angin Puting Beliung Rancaekek

Usai meninjau lokasi terdampak angin puting beliung Rancaekek, bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Bupati Bandung Dadang Supriatna menggambarkan situasi pasca bencana.

Dari pantauannya, angin puting beliung tak hanya merusak rumah warga, tetapi juga merobohkan sejumlah pohon.

“Alhamdulillah, malam hari pun kita berjibaku memotong pohon-pohon tumbang tersebut dengan jajaran TNI, Polri, Damkar, aparat setempat, dan seluruh stakeholder,” ungkap Bupati.

Baca juga: Begini Cara Diskominfo Kota Cimahi Dorong Percepatan Smart City

Setelah proses evakuai pohon tumbang dilakukan, lalu lintas tampak kembali berjalan dengan lancar pada Rabu malam.

Bupati Dadang juga menyebut pihaknya mendirikan posko untuk para petugas mengoordinasikan penanganan, sekaligus menampung warga terdampak.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, terkait dengan penanganan kesehatan warga,” jelasnya, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Hadiri Pembukaan TMMD, Kapolresta Bandung: Wujud Nyata Kolaborasi Percepat Pembangunan Desa

Posko tersebut berdiri diDesa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, tepatnya di Perumahan Griya Permata Asri.

Seluruh stakeholder terkait seperti PMI, Camat, dan OPD disebutkan Bupati Dadang telah dikoordinasikan untuk kegiatan penanganan.

Dari rakor akhirnya disepakati penetapan status tanggap darurat, meski BPBD masih bekerja melengkapi data yang dibutuhkan.

Baca juga: Sempat Diberitakan Warta Pajajaran, Lubang Drainase di Soreang Kini Telah Ditutup Semen

Dengan demkian, Dadang memastikan data yang bersumber dari setiap wilayah masih dinamis dan memungkinkan terjadi perubahan.***(bs)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *