Jakarta – Bertumpuknya Jemaah haji asal Indonesia akibat keterlambatan bus yang menjemput menjadi persoalan besar. Pasalnya, ribuan jemaah sedianya akan digeser dari Muzdalifah menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah pada 10 Zulhijah.
Bahkan, dari laporan Tim Pengawas Haji DPR RI Muslim Ayub, terlambatnya bus yang akan menjemput membuat ribuan jemaah haji terpaksa berjalan kaki menuju Mina. Sebuah kondisi yang menurutnya sangat memprihatinkan.
Atas peristiwa tersebut, Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal angkat bicara. Ia dengan tegas mengatakan akan menolak syarikah (perusahaan) yang tidak memiliki komitmen memberikan pelayanan terbaik.
Baca juga: Bupati Bandung Barat Takjiah ke Rumah Bobotoh yang Terjatuh di Flyover Pasupati
“Jangan dipakai lagi perusahan-perusahaan yang tidak komit, yang tidak konsisten akan apa yang mereka tawarkan,” tegasnya, Senin (9/6/2025).
Sebelumnya, lanjut Cucun Ahmad Syamsurijal, setiap syarikah mengajukan penawaran produk pelayanan terbaik mereka melalui sebuah proposal, hingga akhirnya dipilih melalui proses lelang.
Ke depan, Cucun berjanji akan menolak ajuan dari perusahaan yang tidak konsisten melaksanakan pelayanan seperti yang mereka janjikan dan tawarkan dalam proposal yang dimaksud.
Baca juga: Bupati Bandung Berikan Bantuan Domba Bagi Pemuda Kembar Soni dan Seno
“Kalu jelek dan nanti masih tetap diajukan untuk menjadi provider, DPR akan rekomendasikan menolak perusahaan-perusahaan yang tidak komit, yang tidak konsisten,” tegasnya lagi.
Persoalan transportasi yang membuat ribuan jemaah terlantar, menurut Cucun dipengaruhi oleh banyaknya syarikah dengan penyedia jasa transportasi yang berbeda. Sementara pihak penyelenggara haji tidak bisa masuk ke dalam ranah pengaturan bus.
“Karena mereka memegang bus untuk pemberangkatan ini, atau yang kayak perusahaan lain tidak ada masalah, jam 07.00 sudah ada, jam 08.00 sudah ada,” ujarnya.
Baca juga: Sebut Tambang Nikel Raja Ampat Tak Ganggu Pariwisata, Menteri ESDM Tuai Kecaman
Diakui politisi PKB itu, tidak semua syarikah bermasalah dalam peristiwa keterlambatan transportasi penjemput jemaah, ia menyebut hanya satu atau dua syarikah saja.
Dirinya juga menyebut akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan yang dinilai buruk dalam memberikan pelayanan. Ia juga meminta seluruh pihak untuk tak segan melaporkan perusahan yang diaggap bermasalah.***(Heryana)