Jakarta – Masyarakat dan warganet kini ramai memperbincangkan Raja Ampat, sebuah destinasi wisata kelas dunia yang berada di timur Indonesia yang terkenal dengan gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar membentuk bentang alam nan indah.
Namun, ancaman hilangnya keindahan tersebut yang manjadi penyebab munculnya perbincangan warganet atas Raja Ampat. Hadirnya kegiatan tambang nikel di wilayah tersebut memunculkan kekhawatiran rusaknya keindahan alam di sana.
Greenpeace telah menggambarkan bagaimana resiko buruk yang dialami alam Raja Ampat manakala proyek tambang Nikel terus berlanjut. Kerusakan ekologis, termasuk limbah tambang yang masuk ke laut serta ekosistem di dalamnya yang terancam.
Baca juga: Ramai Sebaran Covid-19 di Malaysia dan Thailand, Bagaimana dengan Indonesia?
Yang tak kalah menarik dari isu tambang nikel Raja Ampat adalah pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang sempat membantah jika pertambangan nikel oleh PT GAG Nikel menganggu pariwisata.
Menurutnya, jarak antara pulau GAG tempat berlangsungnya penambangan dengan pulau Piaynemo sebagai pulau wisata berkisar antara 30-40 kilometer. Dengan jarak tersebut Bahlil berdalih aktivitas tambang tak mengganggu wisata Piaynemo.
“Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 kilometer sampai 40 kilometer,” kata Bahlil di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Seluruh Personel Polresta Bandung Sebar Daging Kurban Iduladha 1446 H
Komentar tersebut seketika memantik kecewa masyarakat, bahkan warganet yang memenuhi kolom komentar di berbagai unggahan yang memuat pernyataan Bahlil, berisi kecaman dan kekesalan terhadap menteri ESDM itu.
Kekecewaan dan rasa kesal publik semakin menjadi ketika dalam unggahannya di akun media sosial pribadinya Bahlil Lahadalia, kembali mengulangi kalimat “Lokasi tambang tersebut berada jauh dari destinasi wisata Pulau Piaynemo”.
Meski pada unggahan awal berisi informasi bahwa kementeriannya menutup sementara kegiatan tambang nikel di pulau Gag, publik sudah terlanjur kecewa.
Baca juga: Serahkan Satu Ekor Sapi, Ketua Bawaslu Kota Cimahi Maknai Iduladha sebagai Pelajaran Berbagi
Terlebih, kalimat yang menyebut jarak lokasi tambang dengan Piaynemo cukup jauh, justru dimuat dalam dua unggahan Bahlil di akun instagram. Hal tersebut seakan menunjukan bahwa politsi Golkar itu tidak peka terhadap reaksi masyarakat atas tambang di Kabupaten Raja Ampat.***(Heryana)