Menakjubkan, Olah 120 Ton Sampah Sebulan Hasilkan Limpahan Cuan

Jawa Barat525 Dilihat

Kabupaten Sumedang – Jargon “sampah bisa menjadi berkah” sudah bukan lagi hal asing di telinga masyarakat secara luas. hanya saja, mugkin belum seluruhnay masyarakat merasakan kebenaran dari jargon tersebut.

Hal itulah yang membawa Warta Pajajaran mencoba menggali informasi lebih dalam soal kebenaran “sampah dapat menjadi berkah” dari Agus Subekti, seorang pria asal Sumedang, Jawa Barat yang sudah 15 tahun mengelola sampah.

“Selama 15 tahun saya bergerak menjadi tukang sampah. Artinya, sampah saya olah untuk kemudian menjadi bernilai ekonomi yang sangat bagus,” tuturnya.

Baca juga: Bikin Bangga Daerah, Kiper Timnas U17 Indonesia Dapat Apresiasi Bupati Bekasi

Waktu 15 tahun bagi Agus cukup untuk mendapatkan bagaimana berkahnya kegiatan mengelola sampah. Jika tak menguntungkan, tak mungkin bagi dirinya menggeluti profesi tersebut hingga sejauh ini.

Ia mengklaim termasuk yang berhasil membuktikan jika sampah benar-benar menjadi berkah. Namun, berkah yang didapatkannya tak semudah membalikan telapak tangan. Perlu effort yang cukup besar serta kesabaran dalam melakukan setiap tahapan proses pengelolaan sampah.

Mulanya, berbagai jenis sampah yang ia olah didapatkan dari lingkungan sekitar, termasuk dari dapur setiapruah warga yang ia sebut sebagai SOD (Sampah Organik Dapur).

Baca juga: Layang-Layang Singajaya Segera Terdaftar Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Bandung Barat

“Saya mengolah sampah dari masyarakat dan dari lingkungan sekitarnya. Semuanya kita pilah dan kita jadikan produk baru,” ungkapnya.

Dalam sebulan, lanjut Agus, dirinya berhasil mereduksi hingga 60 ton sampah anorbaganik seperti botol plastik, kaca, logam, serta jenis lainnya.

Demikian halnya dengan sampah organik. Setiap bulan dirinya mampu memanfaatkan antara 50-60 ton sampah organik berupa sayur, buah, dan makanan sisa yang berasal dari dapur rumah warga sekitarnya.

Baca juga: Lantik Pengurus Baru, Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung Singgung Tantangan Dunia Kerajinan

Pulhan ton sampah organik tersebut ia jadikan pakan maggot, itik, dan satwa lainnya. Hal tersebut kemudian ia menyebutnya dengan istilah pengolahan sampah terintegrasi peterakan dan pertanian yang melatarbelakangi berdirinya Koperasi Jabar Hejo Mandiri.

Dalam berita sebelumnya, Agus Subekti bersama sejumlah rekannya dari beberapa daerah di Jawa Barat seperti Gus Ajhe, Subarkah, Adi dan Ilyas berinisiatif membentuk Koperasi Jabar Hejo Mandiri, di bawah binaan mantan Anggota DPR RI Eko Santosa.

banyaknya manfaat dari koperasi yang didirikan tersebut membuat Agus dan kolega saat ini menyebarkanluaskannya dari Sumedang hingga ke Kabupaten Bandung Barat, Bogor, Garut, Kuningan, dan Tasikmalaya.

Baca juga: Penting Diketahui, Ini Yang Harus Dilakukan Saat Sulit Menolak Tawaran Gratifikasi

“Awalnya kami ingin membantu mengurangi sampah, sekaligus diakui oleh pemerintah bahwa kita mengelola sampah ada badan hukumnya berupa koperasi,” ujarnya.

Koperasi tersebut menurutnya akan  pada kegiatan peningkatan ekonomi melalui pengelolaan sampah terpadu dengan sektor pertanian dan peternakan.

“Sampah organik dimakan maggot, kemudian maggotnya bisa dijadikan pakan ikan. Kotoran maggot juga bisa kami jadikan pupuk berkualitas premium. Jadinya semua tak ada yang terbuang dan bernilai ekonomi bagus,” tutupnya.****(Ajhe)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *