Kesederhanaan Kerupuk Melarat Khas Majalengka Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Jawa Barat339 Dilihat

Kabupaten Majalengka – Sebagian orang mungkin masih merasa heran dan bertanya-tanya mengapa kerupuk dengan warna khas putih dan merah muda menyala itu dinamakan “kerupuk melarat”.

Yang lebih mengherankan lagi adalah eksistensi Kerupuk melarat yang cukup kuat di tengah bermunculannya penganan dan kuliner dengan beragam citarasa, bentuk, serta nama yang mungkin lebih keren dan kekinian.

Warta Pajajaran mencoba menguak lebih jauh tentang kerupuk melarat di Desa Rancaputat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Beberapa masyarakat di wilayah ini masih konsisten memproduksi kerupuk tersebut secara tradisional.

Baca juga: Pengguna Angkutan Umum Lebaran 2025 Naik Lebih dari Dua Juta Penumpang

Adalah seorang wanita yang dikenal dengan nama Mimih (65), salah seorang pemilik dari lima pabrik serupa di wilayah itu yang berhasil mempertahankan tradisi lama membuat kerupuk melarat.

“Alhamdulillah, kalau mulai membuat kerupuk ini dari jaman dulu, dari sebelum menikah sampai tua begini, entah berapa puluh tahun, lama pokoknya,” ungkap Mimih, Minggu (6/4/2025).

Ia mengaku tak pernah merubah resep kerupuk melarat, terutama dari takaran seluruh bahan baku yang digunakan seperti tepung tapioka (aci) dan garam. Sehingga citarasa diklaimnya tidak berubah selama puluhan tahun.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Bank Jabar Lakukan Tiga Langkah Penting, Termasuk Tutup Cabang

Pengunjung yang datang ke pabrik tak akan menemukan minyak goreng di gudang penyimpanan bahan baku kerupuk melarat. Pasalnya, kerupuk tersebut dimasak hingga siap santap menggunakan pasir yang disebutnya dengan istilah “disanggray”.

Inilah salah satu pemandangan unik yang didapatkan tim Warta Pajajaran saat berkunjung ke pabrik dan menyaksikan langsung bagaimana kerupuk bermekaran menyembul dari balik pasir hitam yang mengepul diatas kuali.

Saat dimakan, kerupuk begitu kriuk tanpa kandungan minyak sedikitpun. Rasa gurih yang muncul juga bukan dari penyedap atau MSG, melainkan murni hanya dari garam.

Baca juga: Urai Antrean di Kantor Samsat, Bupati Bandung Tambah Tiga Lokasi Pelayanan Pajak Kendaraan

Mengapa Namanya Kerupuk Melarat?

Boleh jadi kata Mimih, nama kerupuk melarat muncul dari kesederhanaan bahan baku serta proses pembuatan dari kerupuk yang sejak lama beredar di beberapa daerah di Jawa Barat dan menjadi buah tangan wisatawan itu.

“Dulu orang pernah menyebutnya kerupuk miskin, terus kesininya ada juga yang menyebutnya kerupuk melarat sampai sekarang,” kata Mimih.

Kesederhaan memang tak hanya dari tampilannya, bahkan jauh sebelum tersaji di dalam toples pun sejatinya makanan ini sudah sederhana, yakni dari penggunaan bahan hingga proses yang masih serba manual.

Baca juga: Krisis Pemain Andalan, Persib Ditahan Imbang Borneo FC 2-2

Seorang warga kabupaten Subang, Asep (bukan nama sebenarnya), mengaku sudah lama berjualan kerupuk melarat di daerahnya. Meski ia harus membeli jauh ke Majalengka, namun demi mendulang rejeki ia rela menjangkaunya.

“Saya sudah lama kalau beli kerupuk ya dari Mimih, kebetulan menurut kita kerupuk buatan mimih ini rasanya enak banget, rasa asinnya pas, dan harganya terjangkau sehingga kita jual lagi juga untungnya alhamdulillah,” ungkapnya.

Jika Baraya Pajajaran pernah membawa oleh-oleh kerupuk melarat dari Subang, Purwakarta, atau daerah lainnya, sesekali boleh mencoba membeli dari pabriknya langsung di Majalengka.

Baca juga: Jajaran Wartawan Indonesia Kota Cimahi Resmi Dibentuk, Bekali Anggota Kompetensi Mumpuni

Dengan modal 100 ribu bisa mendapat satu karung atau sekira lima kilogram kerupuk melarat langsung santap. Kerupuk ini bisa ditambahkan bumbu hasil kreasi sendiri sebagai variasi dan modifikasi rasa, yang bisa menjadi ide usaha.

Kerupuk melarat salah satu produk tradisional Jawa Barat yang tak lekang zaman. Entah karena aspek ekonomi atau keunikan nama yang mambuat banyak orang penasaran. Yang patut disyukuri adalah makanan sangat sederhana itu kini masih ada di tengah kita.***(Adel Hadianie)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *