Ketahanan Pangan Swadaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu Jadi Magnet Pariwisata

Bandung Raya370 Dilihat

Kota Cimahi – Festival Cireundeu yang berlangsung tiga hari, 5-7 Desember 2024 diharapkan dapat menjadi momentum upaya meningkatkan Kampung Adat Cireundeu untuk dapat menjadi destinasi wisata nasional.

Seperti diharapkan Camat Cimahi Selatan Cepi Rustiawan, Festival Cireundeu dapat menjadi langkah strategis pemerintah Kota Cimahi dalam mempromosikan Kampung Adat Cireundeu.

“Ini agenda tahunan yang kita harapkan menjadi ajang promosi untuk mengangkat Cireundeu ini jadi destinasi wisata nasional,” tuturnya.

Baca juga: Tingkat Kepatuhan Pelayanan Publik Meningkat, Kota Cimahi Diganjar Penghargaan Ombudsman RI

Harapan tersebut menurutnya sangat mungkin diwujudkan mengingat berbaga keunikan yang dimiliki Kampung Adat Cireundeu itu sendiri.

Adat kampung tersebut yang unik bahkan kini diperkuat aspek legalnya setelah menerima SK Kesatuan Masyarakat Hukum Adat dari Pemerintah Kota Cimahi.

“Kampung Adat Cireunde sudah terbentuk dengan sendirinya, tinggal pemerintah berada di tengah masyarakat mengembangkan menjadi destinasi yang menari wisatawan Jawa Barat dan nasional,” sambungnya.

Baca juga: Separuh dari 4,5 Juta Pekerja Migran Indonesia Berangkat Non Prosedural, Bahaya Mengintai

Disinggung soal rencana konkret pemerintah dalam mewujudkan Cireundeu menjadi objek wisata nasional, Cepi menyebut meneankan perlunya peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang.

“Kemarin menjadi pembahasan ditingkat Kota Cimahi dan provinsi Jawa Barat saat Pak Penjabat Gubernur hadir kesini,” ujarnya.

Dalam peninjauannya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan keinginannya agar Kampung Adat Cireundeu terus dikembangkan sekaligpun harus menggunakan lahan milik Pemprov.

Baca juga: Sempat Dijual Sahabat ke Myanmar, Pria Asal Cimahi Kembali dengan Selamat

“Di Cireundeu ini ada lahan seluas 80 hektar milik Pemprov Jawa Barat, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Nah, lahan ini akan kita urus menjadi tempat wisata, bukan sebagai tempat pengolahan sampah lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Leuwigajah M Thothoh Gojali Masduki mengamini pernyataan Cepi soal perlunya peningkatan kualitas Kampunng Adat Cireundeu menjadi destinasi nasional.

Untuk mewujudkannya, Thothoh merinci sejumah hal yang perlu dilakukan pemerintah sebagai bentuk intervensi positif.

Baca juga: Siaga 24 Jam, PLN Distribusi Jawa Barat Berhasil Pulihkan Ratusan Gardu Terdampak Bencana

“Tantangannya masih banyak, mulai dari penyediaan infrastruktur seperti lahan parkir, penyiapan guest house, pelatihan masyarakat adatnya, tour guide, dan lainnya lagi,” bebernya.

Jika dilihat dari aktivitasnya, Kampung Adat Cireundeu seringkali ia melihatnya dikunjungi wisatawan luar negeri, seperti Belanda.

“Yang berziarah ke makam Kerkoff juga biasanya mereka berkunjung kesini, dan kita arahkan,”ungkap Thothoh.

Baca juga: Festival Cireundeu Munculkan Ragam Ide Wisata Baru Hingga City Tour

Ia menambahkan, salah satu keunikan paling menonjol dari Kampung Adat Cireundeu adalah soal ketahanan pangan yang telah dibangun sesepuh adat bersama masyarakat sejak 1900-an.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *