Kota Bandung – Isu potensi bencana gempa bumi megathrust sempat menjadi sorotan masyarakat dan media, terlebih ketika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan tanggapan perihal megathrust.
Mrespon potnsi gempa yang tidak bisa diprediksi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kini mulai meningkatkan kesiapsiagaan atas gempa bumi dan tsunami di kawasan megathrust Selat Sunda.
Sepeti disampaikan Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Gun Gun Sumaryana, pihaknya kini tengah menyiapkan langkah mitigasi.
Baca juga: Solvix Tepis Stigma Urus Peizinan Usaha Mahal dan Ribet
Lebih dari itu, ia menyebut telah mempersiapkan surat edaran Wali Kota Bandung terkait kesiapsiagaan akan dampak potensi bencana megathrust dan sesar Lembang.
“Surat ini saat ini dalam tahap penandatanganan oleh Wali Kota,” kata Gun Gun.
Beberapa langkah mitigasi dilakukan pihaknya seperti penyusunan buku saku kesiapsiagaan dan pembuatan buku cerita untuk mengedukasi anak terkait gempa bumi.
Baca juga: Begini Langkah Pemkot Cimahi Jika Pegawai Terindikasi Narkoba
Selain melalui buku, edukasi kepada masyarakat juga dilakukan secara langsung di 47 lokasi di Kota Bandung, meliputi sekolah, apartemen, rumah sakit dan fasilitas publik lainnya.
Pihaknya juga menyiapkan simulasi gempa bumi di beberapa titik lokasi, serta meningkatkan kemampuan Tim Reaksi Cepat (TRC).
Soal peningkatan kewaspadaan terhadap potensi kegempaan megathrust dan sesar Lembang telah disampaikan pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Surat Edaran yang diterbitkan pada awal September 2024 lalu.
Baca juga: Resmikan Mapolsek Cangkuang, Kapolresta Bandung Harap Petugas Layani Masyarakat Lebih Baik
Sebelumnya, BMKG merilis tanggapan terkait isu megathrust yang beredar di tengah masyarakat. Magathrust dijelaskan BMKG merupakan gempa yang terjadi pada bidang patahan di kedalaman kurang dari 50 kilometer.
Pulau Jawa disebut BMKG berada pada pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan IndoAustralia. Oleh karenanya, aktvitas kegempaan di pulau Jawa, terutama bagian selatan relatif lebih tinggi.
Siapapun tidak ada yang dapat memprediksi kapan gempa akibat megathrust akan terjadi. BMKG juga berharap masyarakat idak salah memakainya, seolah akan terjadi dalam aktu dekat.
Baca juga: Pemkot Cimahi Siapkan Generasi Cerdas dan Shaleh Lewat Simulasi Manasik Haji
BMKG justru bermaksud mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai potensi gempa megathrust agar dapat diminialisasi dampaknya.***(Heryana)