BBPVP Bandung Borong Trofi di Kompetisi Instruktur Tingkat Nasional Kemnaker RI

Nasional412 Dilihat

Sorong – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung berhasil membawa pulang 4 trofi, usai mengikuti Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) ke-11 di Sorong, Papua.

Acara tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan RI itu, berlangsung selama sepekan, yakni 2-7 September 2024.

Keempat instruktur BBPVP Bandung yang berhasil membawa piala KKIN ke-11 itu diantaranya :

Baca juga: Optimalisasi SDM Jadi Solusi Pembangunan Ekonomi Cimahi Ditengah Keterbatasan SDA

– Muhammad Hizbullah, meraih Juara 1 Bidang Otomotif Kendaraan Ringan
– Dwiki Ananda Putra, meraih juara 1 Bidang Otomotif Sepeda otor Ringan
– Langgeng Haryudiono, meraih juara 2 Bidang Otomotif Kendaraan Ringan
– Alif Luthfi Fauziah, sebagai juara 2 Bidang Mechanical CAD

Mereka sebelumnya berkompetisi dalam adu kreativitas bersama 136 instruktur pendidikan kerja bidang vokasi lainnya se-Indonesia.

Tak hanya membawa piala dan hadiah uang Rp10 juta bagi juara 1 dan Rp7,5 juta untuk juara 2, keberhasilan mereka dalam ajang tingkat nasional tersebut mengharumkan nama baik BBPVP Bandung.

Baca juga: Dari Update Kondisi DDS dan Beckham Putra Hingga Bojan Hodak Jumpa Mantan

Menaker RI Ida Fauziyah saat membuka KKIN Ke-11 mengatakan, instruktur memiliki peran sangat penting dan utama dalam meningkatkan sumber daya Manusia.

“Peran Instruktur sangatlah strategis sebagai ujung tombak dalam mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” kata Ida.

Menurut Ida, sedikitnya ada 14 bidang keahlian yang dilombakan dalam KKIN ke-11 di Sorong, diantaranya Las, Pendingin dan Tata Udara, Otomotif kendaraan Ringan, Desai Grafis, Perancangan Mekanik CAD, dan lainnya.

Baca juga: Warga Pasirjambu Keluhkan Jauhnya Akses Pelayanan Pembuatan SIM

Setiap bidang keahlian kata Ida, diikuti oleh 10 orang peserta yang sebelumnya merupakan juara pertama dan kedua KKIN di tingkat regional.

Kompetisi disebutnya merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kompetensi seorang instruktur. Karena melalui kompetisi, seorang instruktur dapat menguji kemampuan teknis dan metodologi.

Lebih dari itu, dengan kompetisi juga seorang istruktur dapat menakar diri dan berbagi pengalaman antar sesama instruktur.

Baca juga: Mengungkap Legenda Tahu Cibuntu di Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan

“Melalui kompetisi ini, para Instruktur dapat terus meningkatkan kualitas dalam memberikan materi pelatihan,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menaker mengingatkan agar para instruktur memelihara kompetensi mereka dan meningkatannya sesuai perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja.

Kabar inspiratif juga disampaikan Ida Fauziyah yang menyatakan jika delegasi Indonesia saat berlaga di The 13th Worldskills ASEAN pada juli 2003 lalu, sukses besar dengan menjadi juara umum.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *