Kabupaten Bandung – Keberadaan komunitas sound system mungkin tidak terlalu banyak yang mengetahui. Wadah mereka tak sepopuler komunitas otomotif, atau mungkin tak seheboh komunitas olahraga.
Namun siapa sangka jika dibalik perlengkapan audio yang selalu ada dalam setiap event itu, ternyata memiliki komunitas yang begitu besar dan pengelolaan bisnis yang unik.
Dalam acara Demo Produk dan Silaturahmi Komunitas Sound System se-Jawa Barat di Grand Ballroom La Gardena, Kopo Squre, Kabupaten Bandung, Ketua Umum Jawa Barat Asosiasi Sound System (JASS) Iwan Gunawan memberi penjelasan.
Baca juga: Maksimalkan Fungsi Ruang Terbuka, Pemkot Cimahi Resmikan Taman Adiraga dan Segitiga Sriwijaya
Menurutnya, JASS dibentuk untuk mewadahi seluruh komunitas yang ada di setiap daerah se-Jawa Barat. Ia pun menyebut tujuan dari kegiatan hari itu adalah untuk bersilaturahmi.
“Tujuan pertama adalah silaturahmi antar anggota komunitas se-Jawa Barat. Kalaupun ada demo produk Huper itu sebagai bentuk penghormatan kepada sponsor,” jelasnya, Rabu (21/8/2024).
Selama ini para pengusaha rental sound system selalu bersilaturahmi, sharing , dan saling membantu terkait solusi seputar alat pengeras suara. Acara hari itu menjadi media mereka bertatap muka secara langsung.
Baca juga: Weekend di Bandung? Kunjungi West Java Festival Saja
Hal senada juga diungkapkan Tata Usaha JASS Rohimin Abdurohim, ia mengaku jika acara yang diinisiasi brand sound system terkemuka Huper itu lebih meriah dari tahun sebelumnya.
“Acara diinisiasi oleh Huper, namun didukung oleh JASS yang mewadahi komunitas sound system se-Jawa Barat,” ujarnya.
Yang menarik dari keterangan pria yang akrab disapa Abah Imin itu adalah soal bisnis rental sound system yang unik, rata-rata mereka menjalankan bisnis berangkat dari hobi.
Baca juga: Atalia Mantap Mundur dari Kontestasi Pilkada 2024, Begini Alasannya
“Karena kalau dihitung langsung ke bisnis sebenarnya gak masuk,” ungkanya.
Meski tak begitu menguntungkan, namun nyatanya usaha rental sound system saat in terus tumbuh dan mejamur. Bahkan ia menyebut hampir di setiap RW kini ada rental audio equipment.
Lalu, apakah dengan banyaknya pengusaha rental membuat peluang dari bisnis tersebut menyempit?
Baca juga: Jelang Dimulai Tahapan Pilkada 2024, Polisi Siapkan Pengamanan Ketat
“Soal persaingan, masing-masing punya pasar yang berbeda. Kalau tertinggi rental ada yang sampai Rp150 juta. Tapi harga itu tergantung spek, watt dan brand yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” terangya.
Keunikan bisnis tersebut juga disampaikan Abah Ipi dari Bandung Asosiasi Sound System (BASS). Dikatakannya, dalam usaha sound system terdapat waktu tertentu, dimana para pengusaha mendapat order lebih ramai.
Namun senada dengan Abah Imin bahwa bisnis rental sound system berawal dari hobi, sehingga hampir tak pernah memperdulikan keuntungan, terlebih selalu muncul produk terbaru.
Baca juga: Pilgub Jakarta Didukung 12 Parpol, Ridwan Kamil: Setelah Kontestasi Datanglah Rekonsiliasi
“Karena hobi, barang-barangnya selalu ada yang baru juga setiap bulan, sehingga kita mengikuti tren supaya tetap diminati kosumen. Investasinya hampir tak ada batas, tinggal punya modalnya saja” ungkapnya.
Pria yang berpengalaman tour bersama Iwan Fals di 12 kota di Indonesia itu pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Huper.
Menurutnya, acara tersebut dapat semakin memperkuat silaturahmi antar pebisnis rental sound sytem, terlebih antar pengurus komunitas juga sebagian menjadi pengurus JASS.
Baca juga: Panasnya Partai Perang Bintang, Persib Bandung vs Dewa united Berbagi Satu Poin
Para anggota komunitas yang hadir tampak antusias saat tim dari Angkasa menjelaskan produk terbaru Huper.
Acara juga semakin meriah dengan penampilan band yang membawakan musik berbagai genre, didukung kualitas sound system yang maksimal.***(Heryana)
