Klambi-koe, Eksplorasi Kekayaan Etnik Nusantara dalam Karya Busana

Pojok UMKM497 Dilihat

Kota Bandung – Berawal dari hobi yang didukung dengan keseriusan berbuah karya  unik, menarik, dan khas.

Itulah kisah Anti sejak delapan tahun menekuni dunia fashion dan menemukan fokusnya hingga menjadi ciri khas produk eksplorasi kekayaan Nusantara.

Dalam talk show Pojok UMKM di Warta Pajajaran, Rabu (12/6/2024), Anti menceritakan pengalamannya memulai usaha di bidang fashion menjadi seperti saat ini dengan brand “Klambi-Koe”.

Baca juga: Timwas Haji Sayangkan Penyelenggara Impor Bahan Makanan Untuk Jemaah Indonesia

“Saya membutuhkan waktu 8 tahun untuk akhirnya meyakinkan diri bahwa saya harus fokus pilih fashion,” ungkapnya.

Diakui Anti, sejumlah bidang pekerjaan di luar busana sempat dilakoninya meski pada ujungnya pekerjaan tersebut ada kaitan dengan dunia busana.

Perempuan lulusan arsitektur itu pun akhirnya dengan mantap memilih kriya dan busana sebagai profesi sekaligus usahanya yang berdiri hingga kini.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Pemerintah Sudah Tutup 2,1 Juta Situs Judol

Fashion dan craft sudah ada garis dari keluarga, sehingga sejak balita sudah mengenal benang dan jarum,” selorohnya.

Klambi-Koe resmi menjadi brand sejak akhir 2009, saat itu ia senang berjualan pakaian secara daring, baik ia desain sendiri maupun didapatkan dari produsen lain untuk kemudian dijual lagi.

Hampir sembilan tahun berikutnya, Anti akhirnya memutuskan membuka toko dan mulai menyiapkan stok barang lebih banyak.

Baca juga: Ketua Timwas Haji Tinjau Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia ke Arafah

“Pada 2018 saya dapat tantangan dan memutuskan buka toko kecil dan muai stok barang dan memutuskan membuat desain ethnic fashion,” sambungnya.

Bisnis berjualan secara daring bagi Anti bukan hal baru, karena sejak awal ia mulai memanfaatkan kehadiran teknologi digital dan sejumlah platform media sosial.

Ia menjelaskan, nama Klambi-Koe merupakan gabungan dari dua kata, yakni “klambi”yang dalam bahasa Jawa berarti baju, sedangkan kata “koe” berasal dari kata “aku”.

Baca juga: Identifikasi Potensi UMKM Unggulan, Kelurahan Cibabat Gelar OPOR

Produk Klambi-Koe memiliki kekhasan tak hanya pada desain, tetapi juga dalam bahan dan corak yang digunakan yang selalu memadupadankan dengan warna Nusantara.

Setidaknya enam daerah di Indonesia menjadi sumber insprasinya dalam menciptakan produk pakaian, sehingga memunculkan karkter kuat.

“Awalnya saya jatuh cinta dengan kain bermotif dari Toraja, Jawa Tengah, batik dari Jawa Barat. Dan sekarang saya lagi mengolah tenun dari Jawa Barat, dari Bali, dan Sumba,” ungkapnya.

Baca juga: Giliran Warga Desa Mekarlaksana Terima Bantuan Rutilahu Diresmikan Kapolresta Bandung

Kesusksesan Anti dalam membangun usaha di bidang fashion mmbuktikan jika sesuatu yang berawal dari hobi yang ditunjang dengan keseriusan dapat menghasilkan a‏khir yang baik.

“Berawal dari hobi saya dari dulu kalau pergi kemanapun selalu beli kain sampai menumpuk. Sejak jadi binaan Dekranasda Kota Bandung, maka saya pilih sendiri dengan mengeksplor kain Indonesia,” pungkasnya.

Anti mengingatkan para penggemarnya untuk mengunjungi Klambi-Koe akan hadir dalam program Pasar Kreatif Bandung 2024 di Paris van Java mall pada 20-30 Juni 2024.***(Adel Hadianie)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *