Solusi Banjir Cimahi, DPKP: Pembangunan Sungai Harus Simultan Dengan Konservasi Hulu

Bandung Raya537 Dilihat

Kota Cimahi – Upaya perbaikan sungai sebagai solusi banjir, menurut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) harus sejalan dengan konservasi dikawasan hulu

Saat ini DPKP Kota Cimahi sedang melakukan revitalisasi dengan menambah lebar badan sungai untuk meningkatkan daya tampung air.

Dijelaskan Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman pada DPKP Kota Cimahi Sambas Subagja, upaya yang dijalankan pihaknya sesuai skema yang dibuat bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Baca juga: Memprihatinkan, Sampah di Jalan Nanjung-Soreang Makin Menumpuk dan Berbau

“Saat ini kita on progress, kemarin baru pembangunan alamiah menampung 28 meter kubik,” ungkap Sambas.

Mnurutnya, jika sungai di Pasirkaiki tersebut selesai pembangunannya, maka daya tampung akan meningkat menjadi 56 ribu meter kubik.

Pembangan fisik sungai sendiri belum dilakukan pihakya, mengingat saat ini sebagian masih dalam tahap pembebasan lahan.

Baca juga: Masih Tertinggi di Jawa Barat, Ini Penyebab Pengangguran di Kota Cimahi

Semisal pembebasan lahan untuk melebarkan badan sungai di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cimahi Tengah yang saat ini hampir rampung.

Nantinya, badan sungai di kawasan tersebut akan memiliki lebar hingga delapan meter. Hal tersebut akan meningatkan daya tampung sungai menjadi lebih banyak.

Upaya pelebaran badan sungai juga akan dilakukan pihaknya pada bagian hilir, yakni wilayah Cimahi Selatan.

Baca juga: Dengan Mobil Modifikasi, Pelaku Berhasil Lakukan Transaksi Ribuan Liter BBM Ilegal

Biaya pembebasan lahan di kawasan hilir yang meliputi Cimahi dan Kabupaten Bandung kata Sambas, diharapkan dibantu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sunga di kawasan Melong saat ini memiliki lebar sekira tiga meter, DPKP merencanakan aka membuatnya lebih lebar menjadi delapan meter, jalan inspeksi lima meter.

“Sedangkan sungai di Nanjung dan Margaasih (Kabupaten Bandung) harus dilebarkan jadi 9 meter,” tuturnya.

Baca juga: Dihentikan Polisi, Ternyata Ini Jenis Senjata yang Dibawa Pemotor di Cileunyi

Sambas menegaskan, pengendalian kawasan konservasi di bagian hulu harus juga dilakukan beringingan.

Karena menurutnya akan sia-sia pembangunan di hilir jika di kawasan huu tak jugadikembalikan menjadi kawasan resapan yang optimal.

“Kalau konservasi diabaikan akan membuat usaha kita sia-sia,” ujarnya.***(Heryana)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *