Dari Gedung Merdeka Semangat Perdamaian Dunia Menggelora

Bandung Raya705 Dilihat

Kota Bandung – Kisah awal keberadaan Gedung Merdeka tidak terlepas dari lahirnya sebuah komunitas kaum elit Eropa di Bandung yang bernama Societeit Concordia pada 29 Juni 1879.

Bandung sejak dahulu memang menjadi surganya kaum elit Eropa. Tak terkecuali mereka yang tergabung dalam Societeit Concordia kerap menghabiskan akhir pekan mereka di sekitaran Braga. Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota Societeit Concordia semakin bertambah. Penambahan tersebut juga beriringan dengan meningkatnya populasi penduduk di Bandung saat itu.

Jika sebelumnya Societeit Concordia melakukan aktivitas mereka di (sekarang) Gedung D’Vries, maka pada 1895 mereka memutuskan pindah ke gedung yang menurut mereka lebih representatif dan mampu menampung anggota Societeit Concordia yang makin bertambah banyak. Sesuai nama komunitasnya, gedung baru mereka dinamai Gedung Societeit Concordia.

Pada 7 April 1955, Presiden RI pertama, Soekarno melakukan inspeksi gedung Societeit Concordia sebagai persiapan jelang diselenggarakanya Konferensi Asia Afrika. Dalam kegiatan tersebut, Soekarno juga mengganti nama gedung Societeit Concordia menjadi Gedung Merdeka, dengan maksud membawa semangat kemerdekaan bagi bangsa Asia dan Afrika.

Bahkan jalan yang didepan gedung pun diubah namanya oleh Soekarno. Jika Belanda menyebutnya Groote Postweg dan Jepang menyebut Jalan Raya Timur, maka Soekarno menggantinya dengan nama Jalan Asia Afrika.

Gedung Merdeka telah mengukir banyak catatan sejarah, seiring dengan umur dari gedung tersebut yang sangat lama. Yang tak kalah penting adalah bahwa Gedung Merdeka menjadi saksi perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia dan bangsa-bangsa di benua Asia dan Afrika.

Rangkaian kisah di atas dituturkan oleh salah seorang staf pengelola Museum Asia Afrika, dalam pembukaan Pameran ‘Gedung Merdeka dan Diplomasi Perdamaian Dunia’. Acara tersebut diselenggarakan oleh Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) selama sembilan hari, dari 11 hingga 19 Maret 2023.

Kepala MKAA, Dahlia Kusuma Dewi menjelaskan tujuan digelarnya pameran tersebut. Menurutnya, pameran dibuat dengan maksud mengajak masyarakat dan seluruh pihak, untuk secara bersama-sama berupaya melestarikan Gedung Merdeka sebagai tempat lahirnya Dasa Sila Bandung yang membawa semangat Perdamaian dunia.

“Para pemimpin selalu berpesan ‘jangan lupakan sejarah’. Saya kira sejarah itu tidak bisa kita tinggalkan, dan dari sejarah kita menjadi tahu akar bangsa kita,” kata Dahlia.

Gedung Merdeka tidak hanya sebagai bukti sejarah yang masih ada dan dapat dilihat. Tetapi kata Dahlia, lebih dari itu Gedung Merdeka menjadi semangat lahirnya kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.

Dalam pameran tersebut, pengunjung dapat secara lengkap menyaksikan perjalanan Gedung Merdeka dari masa ke masa. Bahkan sejumlah peristiwa penting dunia yang terselenggara di Gedung yang berada di pusat kota Bandung itu, selain peristiwa Konferensi Asia Afrika yang menggelorakan Perdamaian dan semangat kemerdekaan.***(hry)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *