Buntut Menolak Pasien Hamil Kritis, Netty Aher Minta Kemenkes Periksa RSUD Subang

Nasional381 Dilihat

Jakarta – Kasus penolakan pasien ibu hamil oleh RSUD Subang yang mengakibatkan sang ibu dan anaknya meninggal dunia, mendapat tanggapan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.

Melalui keterangan pers, Netty mengaku prihatin dan geram dengan kejadian tersebut. Menurutnya, Kementerian Kesehatan harus menindaklanjuti kasus tersebut.

“Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang,” ujarnya, Selasa (7/3/2023).

Hilangnya nyawa pasien Ibu dan bayi dalam kandungannya akibat tak ditangani segera merupakan tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian berbagai pihak.

“Seharusnya rumah sakit segera menangani  pasien hamil yang kritis,  bukan malah ditolak yang membuat mereka harus mencari rumah sakit lainnya. Kasus seperti ini tidak boleh dianggap enteng dan berlalu begitu saja,” kata Netty.

Kasus di Subang tersebut menyedot perhatian masyarakat setelah beritanya tersebar. Menurut suami korban, ibu hamil yang hendak melahirkan dan dalam kondisi kritis ditolak pihak RSUD Subang. Padahal saat memasuki ruang UGD, sang pasien masih diterima. Namun saat harus dilakukan tindakan segera, korban ditolak masuk ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).

Bagi masyarakat, alasan RSUD Subang menolak korban cukup sederhana, yakni tidak adanya rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang. Alasan lain yang disampaikan pihak rumah sakit adalah ruang PONEK penuh.

“Jika alasan penolakan tersebut benar, maka hal itu sangat memprihatinkan. Apakah dalam kondisi darurat tidak ada kebijaksanaan prosedural administrasi? Seharusnya setiap pasien kritis, apalagi yang akan melahirkan, harus segera ditangani,” kata Netty.

Netty meminta Kementerian Kesehatan memerik kasus ini dengan transparan.

“Jika ditemukan adanya unsur kelalaian, maka pihak yang bertanggung jawab harus menerima hukuman sesuai aturan berlaku. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi siapa pun yamg berhadapan dengan nyawa pasien, jangan sampai terulang lagi.”

Ia melanjutkan, Kemenkes juga harus memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap sistem Kesehatan di RSUD Subang. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi stigma negatif masyarakat terhadap RSUD Subang.

Sebelumnya, diberitakan seorang ibu yang hendak melahirkan dalam kondisi kritis ditolak RSUD Subang. Pasien oleh keluarga kemudian dibawa menuju RS Hasan Sadikin Bandung. Namun ditengah perjalanan, nyawa pasien tak terselamatkan dan meninggal dunia.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *