Kabupaten Bekasi – Banjir yang menggenangi sejumlah titik di kabupaten Bekasi hingga kini masih belum menunjukkan tanda berakhir. Hal tersebut juga dipengaruhi curah hujan yang masih mengguyur.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi. Keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati Bekasi Nomor : HK.02.02/Kep-227-BPBD/2023.
Dalam keputusan yang disampaikan dalam rapat pengumuman status tanggap darurat tersebut, ditetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, yakni dari 27 Februari hingga 12 Maret 2023.
Rapat dipimpin langsung Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Ruang Command Center Diskominfosantik, Komplek Pemkab Bekasi, Selasa (28/02/2023). Hadir dalam rapat virtual tersebut unsur Forkopimda, perangkat daerah, para Camat, PMI, Tagana, serta Baznas Kabupaten Bekasi.
“Melihat kondisi banjir di daerah kita saat ini, dan banjir sendiri sudah menjangkau 17 kecamatan, maka status siaga bencana yang ditetapkan sejak 1 November 2022 lalu, kemudian ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat Bencana. Ada juga satu kecamatan yang mengalami bencana longsor,” jelas Dani Ramdan.
Untuk mendukung berbagai kegiatan penanganan banjir selama masa tanggap darurat, Pemkab Bekasi membentuk Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi melalui keputusan Bupati. Tim tersebut diperkuat oleh unsur pemerintah, Forkopimda, serta TNI/Polri.
“Saya harap tim ini dapat bekerja 24 jam supaya bisa memberikan peringatan dini terkait curah hujan atau naiknya permukaan air sungai. Tim juga harus mempunyai kontak person petugas yang berjaga di hulu sungai,” harapnya.
Dani Ramdan meminta agar tim hadir di setip kecamatan dan desa. Hal tersebut dapat membantu mempercepat proses evakuasi, menentukan jalur dan titik pengungsian.
“Prioritaskan evakuasi pada balita, lansia, anak-anak dan difabel. pastikan juga lokasi evakuasinya memadai dengan makanan, tempat tidur, selimut dan MCK,” ujarnya.
