Kabupaten Subang – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum usul rehabilitasi bangunan rusak akibat gempa bumi Cianjur memprioritaskan tempat tinggal ibadah dan sekolah, baru tempat tinggal warga.
Wagub juga usul dukungan tidak terpaku terhadap simulasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, yaitu Rp 50 juta untuk bangunan rusak berat dan Rp 25 juta untuk rusak sedang.
Menurutnya, tempat tinggal ibadah dan sekolah layak mendapat subsidi dukungan lebih besar, karena terkait bersama dengan kepentingan publik.
Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan perihal tersebut terhadap rapat bersama dengan Menko PMK dan Menteri PUPR tentang penanganan pascabencana gempa Cianjur secara virtual, di Jambu Hall Sari Ater, Kabupaten Subang, Kamis (1/12/2022).
“Saya berharap tempat tinggal ibadah sanggup secepatnya dan tidak terpaku bersama dengan 50 juta atau 25 juta dan lainnya,” ujar Pak Uu.
“Harapan kita tempat tinggal ibadah ini dibangun cocok bersama dengan aslinya, kecuali sebetulnya memungkinkan. Termasuk juga sekolah, ingin diprioritaskan juga,” tuturnya.
Sebagai tambahan nominal, kata Uu, Pemdaprov Jabar dan pemda kabupaten sanggup berpartisipasi.
“Kami telah bahas bersama dengan pihak DPRD, karena DPRD juga terhadap prinsipnya setuju. Tinggal mungkin mekanisme atau boleh tidaknya (memberikan bantuan) terhadap titik (penerima) yang sama,” sebut Pak Uu.
Menanggapi panduan tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy mengutarakan bahwa perihal tersebut diperbolehkan. Namun ia mengingatkan sehingga dukungan dukungan tersebut diharuskan pada asas keadilan dan merata.
“Intinya, dimungkinkan kecuali dari pihak provinsi maupun kabupaten nanti menaikkan atau memberi tambahan tambahan dukungan dana untuk rehab rumah-rumah,” kata Muhadjir.
“Hanya diusahakan betul-betul menciptakan rasa keadilan dan merata. Jangan sampai ada yang kebagian, ada yang tidak. Karena itu, silakan nanti diatur sedemikian rupa, sehingga dukungan dari Pemprov betul-betul termanfaatkan bersama dengan baik,” pesannya.
Berdasarkan information BPBD Jabar, sampai 30 November 2022, tercatat ada 17.864 tempat tinggal rusak akibat gempa bumi Cianjur, bersama dengan rincian 4.376 tempat tinggal rusak berat, 5.306 rusak sedang, dan 8.182 tempat tinggal rusak ringan.
Selain itu, 14 layanan kesegaran rusak, 190 tempat tinggal ibadah rusak, 511 layanan pendidikan rusak, dan juga 17 kantor dan gedung rusak.***(Oha).