Percepat Penanggulangan Bencana, Dinsos Kota Bandung Rencanai Pembentukan Kampung Siaga Bencana

Bandung Raya613 Dilihat

Kota Bandung – Jawa Barat disebut sebagai wilayah dengan potensi kebencaaan cukup tinggi, demikian halnya dengan kota Bandung yang juga memiliki tingkat kerawanan bencana yang sama.

Mengingat akan kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB).

Jika sebelumnya dikabarkan KSB akan didirikan di setiap kecamatan, terkini Kepala Dinas Sosial kota Bandung, Soni Bakhtiyar memastikan pada tahun 2023 mendatang program tersebut akan diterapkan di dua kecamatan, yakni Mandalajati dan Ujungberung.

Diungkapkan Soni, KSB dibentuk untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana. Kedua kecamatan tersebut menurutnya menjadi prioritas karena posisinya berada dalam bentangan patahan sesar Lembang yang berpotensi terjadi bencana akibat pergeseran tanah. Pertimbangan lainnya, kecamatan Mandalajati dan Ujungberung merupakan dua wilayah rawan banjir.

“Tentu ini butuh kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di dua kecamatan tadi,” ujar Soni dalam program Bandung Menjawab, Rabu 19/10/2022).

Soni melanjutkan, alih fungsi lahan dan penggundulan hutan di kawasan Bandung Utara (KBU) juga menjadi penyebab bencana banjir dan tanah longsor sebagai dampak air hujan yang terserap dengan baik di bagian hulu.

Menurut Soni, dalam program KSB akan diatur dan dikoordinasikan terkait peran dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat saat bencana terjadi.

“Semua bergerak dan terlibat pada saat pra, bencana dan pasca. Semua perangkat daerah sudah siap siaga termasuk masyarakat. Suatu saat terjadi bencana, warga tahu apa yang harus dilakukan, kebutuhannya apa, semua terencana dengan baik,” tutur Soni.

Pemkot Bandung ungkap Soni, telah menyiapkan anggaran yang diperuntukkan pembentukkan KSB di kecamatan Mandalajati dan Ujungberung. Anggaran senilai Rp 500 juta telah disiapkan untuk KSB perdana di dua kecamatan tersebut.

Mengingat manfaat dan tujuan didirikannya, program KSB diharapkan Soni dapat dibentuk disetiap kecamatan yang ada di kota Bandung, meski harus dilakukan secara bertahap.

“Tentu kita akan lihat dimana dari 30 kecamatan tadi yang rawan terhadap bencana dan itu yang menjadi pertimbangan skala prioritas,” ujarnya.

Dengan KSB yang akan berjalan nanti, Soni mengharapkan banyak berdiri titik-titik KSB untuk mempercepat penanggulangan ketika bencana terjadi di wilayah.

“Tidak hanya dari pemkot tapi warga juga semakin paham bagaimana menanggulangi bencana terutama pasca bencananya,” imbuh Soni.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *