Mengenal Tradisi Nyalin, Cara Masyarakat Guha Pawon Lestarikan Budaya Pertanian

Kabupaten Bandung Barat – Sebagai salah satu wilayah di tanah Sunda, Kabupaten Bandung Barat menyimpan berbagai tradisi dengan kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh sejumlah masyarakat. Salah satu tradisi Nyalin, Senin (15/08/22).

Tradisi Nyalin sendiri biasanya dipraktikkan oleh masyarakat setempat saat masa-masa panen di sawah. Tradisi dilakukan untuk mempersiapkan proses penanaman padi berikutnya.

H. Elan Sumarna sebagai Tokoh Budaya Guha Pawon jelaskan tradisi nyalin yang berasal dari kata ‘salin’ yang artinya mengganti. Umumnya, masyarakat akan memotong beberapa bagian padi yang terlihat baik dan menyimpannya di dalam leuit atau lumbung untuk digunakan di masa tanam yang akan datang.

“Kaya budaya panen, panen itu namanya nyalin, nyalin itu memang persiapannya banyak, karena sebelum di panen itu ada tradisi panen untuk berdoa dulu supaya berkah, yang punya selamat, dan ada tempat sasaji, tumpeng karena harus di hadihkan dulu terus dilanjut dengan tradisi berbagi,” jawab Elan Sumarna pada Talkshow Pelesiran.

Salah satu pesan yang dibawa dalam tradisi Nyalin atau masyarakat setempat biasa menyebutnya Ngala Indung Pare (mengambil bibit padi) adalah terdapatnya tata krama dari para petani yang akan mengambil padi sebagai ciptaan tuhan.

 

Menurut Elan Sumarna, selaku tokoh budaya Guha Pawon, dalam tradisi Nyalin terdapat sebuah prosesi etika. Dimana sebagai sesama makhluk Tuhan, manusia dengan alam sebisa mungkin harus saling menghormati ketika memanen padi.

“Halnya dikelola sekarang ya budaya-budaya panen yang ada di kawasan Guha Pawon, kaya budaya tanaman, budaya penanaman, budaya dari kebiasaan masyarakat yang membajak sawah masih menggunakan kerbau. Jadi bercocok tanam yang seperti halnya dilakukan oleh para leluhur kita dulu”, pungkas Elan.

Disamping itu, sebagai tokoh budaya di lokasi wisata Guha Pawon, Elan menginginkan adanya pelestarian budaya dalam konteks destinasi pertanian sebagai pewaris budaya yang berharap di lingkungan wisata Guha Pawon juga disediakan wisata edukasi budaya.

 

 

 

 

Jurnalis: Armanda

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *