Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, Pemkot Cimahi Segera Pasang Belasan Early Warning System

Bandung Raya42 Dilihat

Kota Cimahi – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui BPBD tengah mempersiapkan rencana pemasangan early warning system (EWS) sebagai upaya mengurangi dampak dan resiko kebencanaan.

Rencana pemasangan EWS di sejumlah titik menurut Kepala Pelaksanan BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan, akan dilakukan pada tahun depan (2026).

“Kita sudah berencana tahun 2026 akan memasang early warning system di berbagai titik di Kota Cimahi, harapannya bisa di seluruh kelurahan,” kata Fithriandy Kurniawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Uang 10 Juta Ikut Terbakar dalam Peristiwa Kebakaran Rumah Makan Podomoro Bojongsoang

Dijelaskan Andy (sapaan akrab Fithriandy), pemasangan EWS akan dilakukan pihaknya secara bertahap dengan mempertimbagkan skala prioritas dari jenis bencana yang berpotensi terjadi.

Dalam hal ini, ia menyebut persoalan banjir menjadi bencana pertama yang akan diantisipasi melalui pemasangan EWS dengan spesifikasi sensor yang memantau tinggi muka air sejumlah sungai di Cimahi.

“Kita sudah merencanakan 15 titik di berbagi wilayah, yang awalnya kita lakukan untuk bisa memantau tinggi muka air sungai-sungai yang ada di Kota Cimahi,” imbuhnya.

Baca juga: Pemkot Cimahi Akui Olah Sampah Masih Pertimbangkan Penggunaan Insenerator Bantuan Provinsi 

Pemasangan EWS pemantau banjir, kata Andy, diproritaskan di sungai yang berada di wilayah padat penduduk, demi mengurangi dampak dan resiko yang dialami warga.

Dengan alat pendeteksi dini tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyelamatkan diri dan barang-barang berharga lainnya sebelum bencana itu terjadi dan menimpa lingkungannya.

Setelah pemasangan pendeteksi dini banjir, Pemkot Cimahi selanjutnya akan memasang EWS untuk jenis kebencanaan lainnya, termasuk cuaca ekstrem, gempa bumi, hinga pendeteksi kualitas udara.

Baca juga: Sekjen ATR/BPN Jelaskan Langkah Strategis Percepat Kinerja ILASPP

Lebih lanjut Kalak BPBD Kota Cimahi itu menjelaskan, terdapat 10 ranah kebencanaan yang berpotensi terjadi di Kota Cimahi. Diantaranya banjir banjir bandang, gempa bumi, cuaca ekstrem, kekeringan, gagal teknologi, hingga abu vulkanik dari letusan gunung berapi.

Jadi, untuk mengantisipasi bencana di Kota Cimahi itulah tahun depan kita mulai memasang EWS dengan tahap pertama memasang sensor bajir,” ujarnya.

Selain dari teknologi yang akan diterapkan, BPBD Kota Cimahi menurutnya terus melakukan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pengetahuan mitigasi, antisipasi, dan ketangguhan melalui sosialisasi kebencanaan.

Baca juga: KDM Beri Penjelasan Sumber Anggaran Bantu Masyarakat Lewat Posko Aduan

“Dengan sosialisasi melalui berbagai media, kami akin masyarakat semakin dalam mengetahui bagaimana antisipasi dan apa yang harus dilakukan saat kebencanaan, maka akan mengurangi resiko kerentanan korban,” imbuhnya.

Disinggung terkait kondisi kesiapsiagaan BPBD Kota Cimahi, Fithriandy menyebut saat ini telah meningkatkan status bersiaga terhadap potensi bencana geohidrometeorologi hingga Desember 2025 mendatang.

“Bencana geologi kita antisipasi sesar Lembang. Kita ketahui belakangan banyak gempa sporadis dibeberapa wilayah di Jawa Barat” tutupnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *