Bupati Kubu Raya Ancam Polisikan Guru yang Permalukan Siswa Nunggak Bayar LKS

Nasional53 Dilihat

Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sujiwo mengancam akan melaporkan guru yang mengultimatum siswa turun kelas dengan alasan belum membayar biaya LKS (Lembar Kerja Siswa).

Langkah tersebut akan dilakukan Bupati Kubu Raya Sujiwo jika pihak guru dan MTs Al-Raudhatul Islamiyah tetap pada pendiriannya dengan tidak mengakui seluruh isi dalam video ultimatum sang guru yang viral di media sosial.

“Saya akan serahkan ke kepolisian kalau mereka memang masih keukeuh. Akan lebih terhormat dan mulia kalau mereka jujur mengakui kesalahannya,” tegas Sujiwo.

Baca juga: Bikin Geram, Seorang Guru Ancam Siswa  Turun Kelas Gegara Nunggak Bayar LKS

Sujiwo mengaku kecewa dengan klarifikasi guru dan sekolah tersebut saat dirinya memediasi antara guru pembuat video dengan orang tua siswa berinisial E pada Rabu (23/7/2025).

Rupanya sang Bupati kesal dengan klarifikasi yang disampaikan pihak sekolah yang tidak menunjukkan rasa bersalah. Padahal masyarakat sudah sangat jelas mengetahui isi video yang viral.

“Saya sedih sekali ketika ada sekolah yang berbasis agama juga seperti ini. Ada klarifikasi dari sekolah yang justru itu membuat blunder, sementara video itu sudah viral dan chat WA-nya ada di tangan saya,” ujarnya.

Baca juga: Diluncurkan Presiden Prabowo, Ini Makna Logo dan Tema Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia

Seluruh data digital tersebut, kata Sujiwo, akan dirinya serahkan kepada kepolisian jika guru dan pihak sekolah tetap pada pendiriannya dengan tidak mengakui kesalahan telah membuat tekanan psikis pada siswa mereka.

“Saya sudah tahu persis terang benderang. Silakan kalau mau ngotot dengan cara dia, saya akan sampaikan kepada kepolisian untuk mengungkap kebenaran ini,” imbuhnya.

Sebelumya, sebuah video beredar dan viral di media sosial, menunjukan aksi seorang guru yang dianggap mempermalukan siswa berinisial E dengan mengatakan tidak bisa mengambil rapor karena belum membayar biaya LKS.

Baca juga: Cegah Potensi Banjir, Dinas PUPR Kota Cimahi Tertibkan Belasan Bangunan Liar Sungai Cilember

Padahal menurut Sujiwo, dirinya akan membantu jika pihak sekolah membutuhkan biaya untuk kegiatan sekolah siswanya itu.

Kini, siswa tersebut telah keluar dari MTs Al-Raudhatul Islamiyah dan memilih melanjutkan pendidikan dengan mondok di salah satu pesantren. Bupati Kubu Raya mendukung dan berjanji membiayai anak malang tersebut selama mondok.

“Saya cukup miris mendengarnya, bahkan anaknya sudah pindah sekolah, masuk ke pondok, Insyaallah saya akan tanggung. Selama dia mondok itu tanggung jawab saya,” tutur Sujiwo.

Baca juga: Kantor Dinkes KBB Digeledah Penyidik Kejari, Kembangkan Kasus Dugaan Korupsi Karavan Laboratorium

Dirinya juga mengaku sedih dan prihatin masih ada sekolah berbasis agama yang memperlakukan siswanya dengan sikap seperti bullying yang meruntuhkan mental peserta didik.***(Heryana)

 

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *