Kabupaten Bandung – Kegiatan kepolisian dengan sandi Operasi Zebra Lodaya 2024 telah selesai dilaksanakan pada 27 Oktobr 2024. Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Galih Apria menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung selama dua pekan itu.
Galih mengklaim, Operasi Zebra Lodaya 2024 di wilayah hukum Polresta Bandung berjalan efektif dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Kegiatan yang dlaksanakan serentak di seluruh wilayah Polda Jawa Barat itu juga disebut mampu menekan fatalitas dari kecelakaan yang terjadi di Kaupaten Bandung.
Baca juga: Pemkot Cimahi Tingkatkan Kapasitas KATANA Hadapi Ancaman Bencana
“Memang ada beberapa pemeriksaan kendaraan dalam bentuk KTMDU (Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang) bersama dengan samsat, untuk bulan pemutihan, kemudian bersama Dishub juga, serta unsur lainnya,” jelasnya.
Semua kegiatan kata Galih, dlakukan pihaknya demi ketertiban semua pengguna jalan, meski diakuinya masih terdapat pelangaran kasat mata yang ditemui di lapangan.
Pelangaran yang dimaksud Kasatlantas Polresta Bandung itu diantaranya pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm dan melawan arus.
Baca juga: Tindaklanjuti Arahan Presiden Prabowo, Kapolresta Bandung Informasikan Pengungkapan Kasus Narkoba
“Masih ada beberapa PR (Pekerjaan Rumah), diantaranya adalah pelanggaran-pelanggaran kasat mata masih kita temui,” ungkapnya.
Galih berharap, tertibnya masyarakat dala berlalu lintas tak hanya saat digelarya operasi kepolisian, tetapi juga pasca digelarnya penertiban oleh petugas.
“Pada minggu kedua operasi sudah kelihatan hasilnya. Ketertiban dan kesadaran berkendaranya sudah bisa terlihat,” ujarnya.
Baca juga: Bonus Demografi Cimahi, Penjabat Wali Kota: Bisa Jadi Investasi atau Beban Sosial
Dalam keterangannya, Kompol Galih Apria juga membeberkan data peristiwa lalu lintas selama kegiatan operasi berlangsung.
Ia menyebut, terdapat luka ringan sebanayk tujuh pengendara, dua pegendara luka berat, seta satu orang meninggal dunia. Angka tersebut menurutnya menunjukkan adanya penurunan kejadian.
Sementara terkait pelanggaranyang terjadi selama operasi zebra Lodaya 2024, Galih mengatakan dalam satu hari pihaknya melakukan penilangan terhadap 40-50 kendaran.
Baca juga: KPU Kota Cimahi Mulai Lakukan Sorlip Surat Suara Pilkada 2024
“Tapi pelanggaran secara keseluruhan itu sekitar 230 pelanggaran. Pelanggaran yang menonjol adalah kecepatan dan minimnya penggunaan helm,” sambungnya.
Diakuinya, terdapat juga pelanggaran dengan sanksi teguran serta pihaknya elakukan tilang ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) mobile.
Galih mengingatkan masyarakat akan beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Debat Pilbup, Dadang Supriatna: Tinggal Melanjutkan Bukti Nyata yang Sudah Kita Laksanakan
“Ingat, kecelakaan itu berawal dari pelanggaran, kecelakaan itu berawal dari pola kita berkendara, ngebut, pola stamina badan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengngatkan pengendara bahwa terdapat regulasi yang membahas kelalaian dan kesengajaan dalam berkendara yag menyebabkan kecelakaan.
Pihaknya berkomitmen melakukan inovasi dalam peningkatan upaya penertian dan penyadaran masyarakat untuk berlalu lintas yang baik melalui rangkaian kegiatan lainnya.
Baca juga: Debat Pilbup, Sahrul Gunawan: Bantuan Gratis untuk Masyarakat Jangan Politis
“Seperti adanya helm untuk disabilitas untuk memberikan kenyamanan berkendara. Dengan helm ini orang akan tahu pengendara ini tidak mendengar, jadi bisa sama-sama saling menjaga,” pungkasnya.***(BS)