Kabupaten Bandung – Kerawanan pada pelaksanaan Pilkada 2024 semakin menjadi atensi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, menjelang hari pencoblosan yang semakin dekat.
Dari beberapa potensi kerawanan yang mungkin muncul pada Pilkada 2024, diantaranya adalah praktek money politk yang saat ini mendapat perhatian dari Bawaslu Kabupaten Bandung.
Hal tersebut terungkap dari peryataan Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Kahpiana kepada awak media usai menghadiri rapat koordinasi menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, Senin (18/11/2024).
Baca juga: Pemkot Cimahi Sambut Baik Program BRI Peduli Bangun SPALD-T, Cegah Stunting Baru
“Di tanggal 24 November, pada masa tenang, Bawaslu akan melakukan patroli pengawasan money politik dengan tim masa tenang,” ucap Kahpiana.
Selain mencegah dan memastikan tidak adanya praktek money politik, patroli yang dimaksud juga untuk memastikan tak ada lagi kegiatan kampanye dimasa tenang.
Disinggung terkait wilayah yang paling berpotensi terjadinya kerawanan Pilkada, ia menyebut wilayah bagian timur Kabupaten Bandung, dengan memperhatikan peta Pilkada 2020 lalu.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, KPU Kabupaten Bandung Bekali Pemiih Pemula Pendidikan Politik
“Di wilayah timur, dimana kami mendengar isu dari intelijen berkaitan dengan pos logistik masing-masing paslon,” ungkapnya.
Namun, ia masih berharap pos logistik tersebut hanya untuk keperluan kegiatan tim pemenangan, bukan untuk praktek money politik.
Bawaslu sendiri kata Kahpiana, telah membentuk PTPS (Pengawas Tempat Pemungutan Suara) sebanyak 5.859 orang sebagai tim yang membantu dalam mengantisipasi terjadinya kerawanan pemilu.
Baca juga: Kota Bandung Bak Anak Kaya Raya Tanpa Sosok Bapak? Begini Kata Haru-Dhani
Rapat koordinasi dihadiri oleh Bawaslu dan KPU sebagai penyelenggara Pilkada 2024, juga sejumlah stakeholder dengan agenda pembahasan seputar tahapan pilkada.***(BS)
