Kurangi Residu, The Edge Pastikan Kelola Sampah Secara Mandiri Sejak 2022

Bandung Raya790 Dilihat

Kota Cimahi – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA Sarimukti) yang over capacity, menjadi perhatian Pemdaprov Jawa Barat dan empat daerah di Bandung Raya untuk berupaya melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

Pengurangan jumlah pengiriman sampah ke TPA Sarimukti juga menjadi hal yang wajib dilakukan Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabpaten Bandung, dan KBB jika tak ingin TPA penuh dalam waktu singkat.

Pemerintah pun telah menyampaikan imbauan agar seluruh pihak, baik pemerintah itu sendiri, pihak swasta, maupun masyarakat, dapat mengelola sampah sejak dari sumbernya.

Baca juga: Bejat! Oknum Guru Honorer Cabuli Remaja Penjaga Warung Bakso di Bandung 

Hal tersebut diakui Humas The Edge Apartment, Kota Cimahi, Uwa, yang menyebut perusahaannya telah mengelola sampah secara mandiri sejak 2022.

Pengelolaannya kalau disini, dulu diserahkan kepada DLH (Dinas Lingkungan Hidup), kami tinggal bayar retribusi saja. Tapi sejak ada keterbatasan armada pengangkutnya waktu itu, kami akhirya mengelola sendiri,” ungkap Uwa.

Keputusan mengelola sampah secara mandiri diputuskan setelah sampah dari seluruh penghuni apartemen tak kunjung diangkut dan menumpuk.

Baca juga: Bawaslu Kota Cimahi Lakukan Patroli Siber, Awasi Kampanye di Medsos

Pihaknya pun kata Uwa, sempat melakukan pemilahan sampah diatas lahan yang berada di bagian belakang apartemen. Lahan tersebut bahkan menjadi tempat pihaknya menyimpan kompos dari hasil pemilahan.

“Tapi lahannya disini sangat terbatas ya, maka akhirnya kita kerjasama dengan salah satu perusahaan yang khusus mengelola sampah kita,” imbuhnya.

Uwa melanjutkan, perusahaan mitranya tersebut secara rutin mengangkut sampah dari The Edge dan memilahnya antara sampah organik dan sampah anorganik yang dilakukan ditempat mereka.

Baca juga:Bawaslu Kota Cimahi Optimalkan Penyuluh Agama dalam Sosialisasi Pengawasan Pikada 2024

“Yang benar-benar dibuang ke TPA saya rasa sangat sedikit sekali setelah sampahnya dipilah oleh perusahaan itu,” kata Uwa.

Dalam hal pengelolaan sampah bersama perusahaan yang dimaksud, ia menyebut telah terikat dalam sebuah perjanjian. Sehingga dirinya yakin sampah yang dibuang ke TPA dalam jumlah yang minim.

Dari data yang dimilikinya, produksi sampah Apartemen The Edge didominasi oleh sampah organik. Sejak Januari 2024 hingga Oktober, sampah organik mendominasi produksi dengan lebih dari 90 persen.

Baca juga: DPR Dorong Indonesia Perkuat Jalur Diplomasi Internasional, Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Pada Januari 2024 misalnya, sampah organik yang dihasilkan apartemen di kawasan Baros, Kecamatan Cimahi Selatan itu sebanyak 12.030 kilogram, sedangkah sampah anorgaik 215 kilogram.

Dengan jumlah penghuni yang tidak selalu tetap setiap harinya, maka Uwa memastikan produksi sampah di apartemen The Edge jumlahnya cukup kecil.

“Sampah disini memang sedikit, paling kalau weekend lebih banyak. Tapi dari okupansi yang hanya paling tinggi di 60 persen saja bisa terlihat sampahnya memang sedikit, ujarnya.

Baca juga: Bhayangkari Kota Bandung Luncurkan Buku, Bantu Turunkan Angka Stunting

Terkait pengelolaan sampah mandiri yang digaungkan pemerintah. Uwa berharap pemerintah dapat menyediakan tempat pengolahan sampah yang lebih representatiif.

“Kalau cuma memilah saja kita insyaAllah sanggup lah dengan SDM yang ada. Tapi kalau lebih dari itu terus terang SDM kita sangat kurang,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *