Kota Cimahi – Mencermati laporan World Health Organzation (WHO) terkait Indonesia yang menempati urutan kedua jumlah kasus TBC setelah India, membuat pemerintah ambil langkah serius.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi saat menghadiri peringatan Hari TB Sedunia, di Gedung Fisip Unjani, Selasa (7/5/2024).
Dalam sambutannya, Dicky membeberkan data yang dirilis WHO melalui TB Report 2023 yang menunjukkan TBC menjadi masalah kesehatan global yang signifikan.
Baca juga: Waspada! Marak Tawaran Ibadah Haji Tanpa Visa Khusus Haji
“Dalam laporan tersebut, Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 1.060.000 kasus TBC dan sekitar 134.000 kematian akibat TBC per tahun,” ungkapnya
Namun Dicky menyebut pemerintah telah berupaya menanggulangi TBC melalui peningkatan peranserta komunitas.
Langkah strategis tersebut menurutnya, dituangkan Pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021.
Baca juga: Tiga Tenant Dekranasda Perkuat Identitas BIJB Kertajati Milik Jawa Barat
Di Kota Cimahi sendiri, Dicky menyebut telah terjadi peningkatan kasus TBC pada 2023 sebesar 102 persen, sehingga jumlahnya mencapai 4.682 kasus.
“Situasi ini menjadi hambatan besar dalam merealisasikan target eliminasi TBC pada tahun 2030,” ucapnya.
Untuk itu ia mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat untuk berkolaborasi dalam upaya mengeliminir penyakit tersebut.
Baca juga: Bupati Bandung Terima Bantuan Puluhan Ton Benih dari Kementerian Pertanian RI
Ia optimis, melalui GIAT (Gerakan Indonesia Akhiri TBC) kesadaran masyarakat akan masalah yang ditimbulkan dari TBC akan meningkat.
Dalam kesempatan itu, Dicky menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu Pemerintah Kota dalam menanggulangi Tuberkulosis.***(Heryana)
