Kota Cimahi – Pengolahan sampah di sektor hulu saat ini menjadi concern dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. Hal tu sesuai dengan pernyataan kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah Listyarini.
Dibangunnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Santiong dan Lebaksaat menurutnya, menjadi upaya Pemkot dalam menangulangi persoalan sampah di kota dengan tiga kecamatan itu.
Usai pengiriman perdana RDF dan bahan bakar padat jumputan (BBPJ) ke PT Indocement, Senin (22/4/2024), Chanifah menjelaskan trkait TPST Santiong dan Lebaksaat.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Bahan Bakar Olahan Sampah ke PT Indocement
“Kedua TPST ini posisinya commissioning test, dimana setelah terbangun dengan peralatan yang terpasang, kita harus buktikan kapasitas produksi,” kata Chanifah.
Diakuiya, pihaknya ditargetkan dapat mengolah sampah dengan kapasitas hingga 50 ton per hari, meski baru terealisasi 38 ton.
TPST selanjutnya kata Chanifah selama 10 bulan akan mendapat pendampingan dari Kementerian PUPR, sebelum akhirnya diserahkan kepada Pemkot Cimahi untuk pemeliharaannya.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan di Cicalengka Akhirya Ditangkap Polisi
Kota Cimahi diketahui selama ini mengirimkan sampah ke TPA Sarimukti sebanyak 226 ton per hari.
Sementara dengan adanya pengolahan sampah dari hulu, Pemkot Cimahi berhasil mengurangi pengiriman. Bahkan pihaknya menargetkan pengiriman sampah ke TPA regional itu menjadi 50 ton per hari.
“Hari ini kita kirim rata-rata 130 ton. Jika tagetnya hanya 50 ton ke TPA, berarti kita masih punya PR 80 ton lagi,” jelasnya.
Baca juga: Kawal Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi, KPBN Gelar Konsolidasi Akbar
Untuk itu Chanifah mengajak seluruh pihak untuk secara aktif memilah sampah sejak di hulu, yakni sejak di lingkungan rumah tagga.
Di sisi lain, pihaknya terus melakukan peningkatan kapasitas sejumlah TPS dan pembangunan TPST seperti di Santiong dan Lebaksaat.
Disinggung soal biaya pengolahan sampah yang dimaksud, Chanifah mengakui jika penanganan sampah dari hulu memerlukan biasaya yang cukup bessar.
Baca juga: Hari Jadi ke 383 Kabupaten Bandung, Disnaker Sediakan 2000 Lowongan Kerja dengan Cara Unik
“Kita harapkan masyarakat semakin sadar memilah sampah, sehingga biaya pengolahan sampah bisa kita minimalkan,” pungkasnya.**(Adel Hadianie)