Ketua Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Ayis Lavilianto, Berkunjung ke BPBD Kabupaten Sumedang untuk Belajar Penanganan Bencana

Bandung Raya719 Dilihat

Kota Cimahi – Pada Selasa (12/12/2023), Ketua Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Ayis Lavilianto, bersama jajaran melakukan kunjungan kerja ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang. Tujuan utamanya adalah mempelajari upaya-upaya penanganan bencana.

Kunjungan ini disambut baik oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, beserta staf BPBD lainnya. Atang mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut, sambil menyatakan bahwa meskipun BPBD Sumedang telah mencapai keberhasilan dalam menangani bencana, mereka masih menyadari banyaknya kekurangan yang perlu diperbaiki dalam hal penanganan bencana.

“Atang menegaskan, pertemuan ini menjadi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dalam penanganan bencana di wilayah masing-masing. Harapannya adalah agar usaha penanganan bencana di Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi bisa ditingkatkan ke optimalan yang lebih baik di masa depan,” ujar Atang.

Selaras dengan pandangan Atang, Ayis juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kemampuan BPBD Sumedang dalam menangani bencana secara efisien dan efektif.

“Kunjungan kami ke BPBD Kabupaten Sumedang tidak hanya sebatas untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk memperdalam pemahaman mengenai strategi penanganan bencana yang lebih baik,” kata Ayis.

Ayis menyoroti bahwa Sumedang, sebagai daerah rawan bencana dengan kondisi geografis yang mirip, seperti dikelilingi perbukitan dan pegunungan, telah berhasil menunjukkan kemampuannya dalam menangani bencana dengan baik. Dia menilai bahwa kemampuan Sumedang dalam hal ini layak menjadi contoh dan pembelajaran bagi daerah-daerah lain.

“Sumedang telah menunjukkan upaya nyata dalam penanganan bencana secara efisien. Hal ini menjadi inspirasi bagi kami, meskipun kondisi wilayah kami berbeda dengan Sumedang,” tambah Ayis.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan guna meningkatkan kapasitas penanganan bencana di kedua daerah tersebut, mengoptimalkan strategi penanganan, serta menjadi acuan bagi daerah-daerah serupa dalam menghadapi ancaman bencana.***

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed