Resmikan RSUD Cimaung, Bupati Bandung: Tiga RSUD Segera Menyusul Dibangun Tahun Ini

Bandung Raya663 Dilihat

Kabupaten Bandung – Program prioritas Bupati Bandung, Dadang Supriatna, berupa pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) akhirnya terealisasi. Selasa (14/3/2023), Bupati meresmikan RSUD Bedas Cimaung. Satu RSUD berikutnya, yakni RSUD Bedas Kertasari dijadwalkan diresmikan pada 28 Maret mendatang.

Sebenarnya ada lima RSUD yang akan dibangun Pemkab Bandung melalui program prioritas Bupati. Sehingga tiga RSUD lainnya sudah dipastikan akan dibangun tahun 2023 ini. Di sela sambutannya, Dadang menyampaikan apresiasinya kepada Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, yang telah menyelesaikan pembangunan RSUD Bedas Cimaung dan RSUD Bedas Kertasari.

“Pembangunan RSUD Bedas Cimaung ini selesai akhir 2022 kemarin, namun karena alat kesehatannya baru masuk, maka baru hari ini kita opening sambil mempersiapkan opening RSUD Bedas Kertasari pada 28 Maret nanti,” jelas Dadang.

Bupati berharap RSUD dapat bermanfaat bagi warga disekitar Cimaung dan Pangalengan. Menurutnya, pelayanan kesehatan merupakan hak warga dan kewajiban pemerintah mewujudkannya.

“Salah satu indikator peningkatan SDM itu adalah kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah hak masyarakat, dan pemerintah berkewajiban memenuhinya dengan menghadirkan rumah sakit ini,” katanya.

Ia berpendapat, dengan populasi yang mencapai 3,7 juta penduduk, idealnya Kabupaten Bandung memiliki 3.500 tempat rawat inap. Sementara saat ini sambungnya, jika ditotal seluruh RS yang ada di daerahnya, baik RS daerah, provinsi, maupun swasta, jumlahnya hanya baru mencapai 2.000 tempat rawat inap.

“Insya Allah di tahun ada tiga rumah sakit yang akan kita dibangun. Walaupun programnya lima tahun, tetapi akan saya selesaikan selama dua tahun untuk pembangunan lima rumah sakit tersebut. Ini semua dilaksanakan tentunya melalui kerjasama berbagai pihak,” tambahnya.

Konsep pelayanan yang humanis diamanatkan Bupati kepada seluruh pelaksana operasional rumah sakit, termasuk kepada Direktur RSUD Bedas Cimaung.

“Saya tidak mau mendengar ada rumah sakit atau Puskesmas yang menolak memberi pelayanan gara-gara pasien tidak punya uang. Karena menyelamatkan nyawa adalah hal yang paling utama,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, menyampaikan janji pemerintah yang telah menyusun rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan (RPJP-K) 2005 – 2025, dengan visi Indonesia Sehat 2025.

“Dalam Indonesia Sehat 2025 diharapkan masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memperoleh jaminan kesehatan,” ujar Marlan.

Guna mewujudkan hal itu kata Marlan, pemerintah bertanggungjawab menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak, baik milik perseorangan maupun milik masyarakat.

Marlan menjelaskan, salah satu bentuk pelayanan kesehatan perseorangan adalah rumah sakit, yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan berbagai fasilitas sepert rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Marlan menambahkan, Pemkab Bandung terus berupaya menyelesaikan permasalahan isu strategis kesehatan dengan menyusun rencana program strategis Bupati, salah satunya melalui pembangunan rumah sakit tipe D.

“Untuk diketahui, peningkatan jumlah penduduk setiap tahun, berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan fasilitas kesehatan,” ungkapnya.

Seperti halnya Bupati, Marlan membeberkan perbandingan jumlah penduduk di Kabupaten Bandung dengan.jumalh tempat tidur di RS. Di tahun 2022 kata Marlan, kabupaten Bandung memiliki 1.881 tempat tidur, sementara. Jumlah penduduknya mencapai 3.623.790 jiwa. Dengan demikian, ada 0,52 tempat tidur per 1.000 penduduk.

“Rasio tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan WHO, yaitu satu tempat tidur per 1.000 penduduk,” jelasnya.

RSUD Bedas Cimaung merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dengan 50 tempat tidur dan 12 unit pelayanan, meliputi UGD, pelayanan obstetrik neonatus emergency komprehensif (PONEK). Layanan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak juga disediakan meliputi pelayanan spesialistik obgyn (obstetri dan gynekologi), serta pelayanan kesehatan bayi dan anak. Pelayanan spesialis internis, bedah, radiologi, dan laboratorium juga dapat diakses masyarakat sekitar RSUD.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *