Jakarta – Memperhatikan data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tentang meningkatnya angka kasus diabetes pada anak di tahun 2023 ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher bersuara.
Peningkatan 70 kali lipat angka diabetes pada anak di Indonesia itu menurutnya harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan.
“Rilis dari IDAI harus menjadi alarm penting bagi para pemangku kebijakan. Pemerintah harus bergerak cepat berupaya menekan angka kasusnya,” kata Netty, Minggu (5/2/2023).
Politisi PKS itu meminta pemerintah melalui kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI agar menjalankan program kesehatan yang setiap tahun dianggarkan sampai memenuhi target.
“Program kesehatan dalam aspek promotif, preventif dan kuratif harus dimaksimalkan oleh Kemenkes ke daerah-daerah darurat diabetes anak. Promotif sendiri harus dimulai dengan edukasi soal pangan sehat dan bernutrisi kepada para orang tua. Jangan sampai mereka salah memahami produk-produk makanan manis. Misalnya, SKM baik digunakan untuk anak-anak,” tambahnya.
Keseriusan pemerintah diminta Netty juga dilakukan kepada pelaku industri pangan. Menurutnya, produsen pangan harus taat terhadap kewajiban menyampaikan informasi produk beserta kandungan didalamnya.
“Produsen harus jujur, jelas dan transparan dalam mencantumkan kandungan bahan dalam produknya. Jangan ditutup-tutupi atau malah seakan sengaja disembunyikan dan sulit terlihat oleh konsumen. Ini hak konsumen yang harus dipenuhi sebagai bentuk tanggungjawab produsen,” tegasnya.
