Ketua BEM UPI: Guru Sebagai Oknum Dewa Penentu Watak Bangsa

Bandung Raya769 Dilihat

Kota Bandung – Memperingati Hari Guru Nasional, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar upacara di depan gedung Gymnasium UPI, Jumat (25/11/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Tokoh Cendikiawan Indonesia, Profesor Yudi Latif berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dapat menjadi momentum para guru untuk terus menumbuhkan, mendidik , dan mencetak kepribadian Bangsa.

“Peringatan ini mestinya menjadi refleksi bersama dan menjadi magnet spirit yang dapat terus menumbuhkan serta memberikan sumbangsihnya untuk terus membina, mendidik serta mampu mencetak kepribadian manusia, lebih daripada itu Guru sebagai pemeran utama dalam menentukan watak bangsa kedepan,” ujar Yudi.

Yudi sempat menyinggung sebutan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ia harapkan hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi guru untuk menjadi sosok paling penting dalam membentuk orang-orang hebat.

“Memang hari ini guru bukan menjadi sesuatu profesi yang membanggakan, itulah mengapa tersemat bahwa guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tidak perlu disesali itu hanya bumbu kegetiran ketika mendengar saja. Kita semua tahu dan yakin pada akhirnya semua akan mengetahui bahwa Guru lah sebagai oknum dewa dan madrasah dalam merawat, mendidik, serta membentuk orang orang hebat melalui Pendidikan,” tambahnya.

Yudi melanjutkan, pendidikan merupakan sebuah proses untuk pencapaian yang lebih tinggi setiap manusia.

“Pendidikan harus kita maknai sebagai proses pengajaran, penuntunan, serta pembentukan agar manusia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, Ki Hadjar Dewantara pernah mengingatkan bahwa “Pendidikan merupakan sesuatu yang lebih luas dan esensial daripada pengajaran,” ungkapnya.

Diaktakan Yudi, yang harus diaktifkan dalam proses pendidikan adalah budi pekerti dengan tujuan dapat melahirkan penciptaan dan perbuatan yang baik dan benar.

Sementara itu, Presiden BEM Rema UPI, Randhika Maulana mangatakan pentingnya peringatan HGN sebagai bahan renungan atas jasa para guru dalam mancetak manusia yang hebat.

“Realitas mengatakan, kebesaran bangsa terukur dari kualitas manusianya. Artinya pendidikan sebagai soko guru peradaban, maka Guru sebagai oknum dewa dalam menentukan watak bangsa. Itulah mengapa akhirnya ada satu narasi ‘Jika petani memiliki peran vital dalam ketersediaan pangan, Maka Guru memiliki peran vital dalam ketersediaan peradaban” tutur Randhika.

Randhika berharap pemerintah dan seluruh stake holder peendidikan mampu merefleksikan momentum HGN berkaitan dengan kesejahteraan guru di Indonesia

Menteri Koordinator Pergerakan BEM Rema UPI Galih Permana menanggapi Momentum HGN tidak sebatas pada ceremonial tahunan, ia justru mengajak semua pihak memaknai guru sebagai pelaku pembangunan peradaban bangsa berkualitas.

“Sejatinya seorang guru merupakan nafas dari peradaban, ia mampu menghidupi dan merawat nilai-nilai kemanusiaan yang harus dan tetap ada di tengah-tengah masyarakat demi dan bagi keadaban bangsa kita kedepan hari yang lebih baik,” ujar Galih.

Harapan agar semua pihak dapat merealisasikan makna HGN dalam kehidupan sehari-hari disampaikan Wakil Presiden BEM Rema UPI, Nabilah Amartya. Manurutnya, sangat penting memahami momentum HGN agar tidak melupakan peran besar para guru.

“Dari mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi yang sama-sama memperingati HGN, ini menandakan begitu pentingnya kita mengetahui serta mampu memahami momentum Hari Guru Nasional ini. Harapan besarnya, kita semua tidak lupa akan besarnya peranan Guru dalam menuntun serta membentuk kepribadian kita hingga saat ini,” kata Nabilah.

Ia meyakini, dengan ilmunya, guru tak pernah mengenal kata lelah untuk melahirkan pribadi hebat dan mencerdaskan anak bangsa.

Lembaga pendidikan tinggi keguruan seperti UPI diharapkan Nabilah tetap konsisten memperjuangkan nilainya sebagai institusi pendidikan yang menopang peradaban bangsa dengan melahirkan calon-calon pendidik demi kehidupan bangsa yang lebih baik.***(Oha).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *