Kota Bandung – Peluang dan kesempatan warga dengan kategori usia produtif untuk mendapatkan pekerjaan masih terbuka. Langkah optimalisasi masyarakat kategori tersebut dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot) Bandung dengan menggelar Job Fair yang akan berlangsung pada 2-3 Nopember 2022.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung, Andri Darusman menyatakan bahwa dalam menghadapi isu resesi pada 2023, Pemkot masih optimis dengan optimalisasi masyarakat usia produktif.
Disnaker kota Bandung membeberkan data angka pengangguran, sebelum pandemi Covid-19 melanda, angka pengangguran di Kota Bandung hanya 8,11 persen. Akan tetapi pada saat pandemi mulai melanda tepatnya Maret 2020, sebanyak 9.000 orang dinyatakan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Akhir 2021 angka pengangguran naik jadi 11,46 persen atau 153.000 orang. Mudah-mudahan di tahun 2022 ekonomi kembali menggeliat, meski pandemi belum berakhir,” ungkap Andri.
Secara berkesinambungan Disnaker terus melakukan berbagai upaya penurunan angka pengangguran. Kegiatan seperti pelatihan kompetensi, wirausaha dan program magang, merupakan upaya yang dilakukan Disnaker dengan harapan angka pengangguran di kota Bandung bisa turun kembali di akhir 2022.
“Pemagangan dilakukan di dalam dan di luar negeri. Saat ini program pemagangan yang sudah terjalin adalah dengan negara Jepang,” ucapnya.
Andri menambahkan, Kenaikan angka pengangguran dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah bertambahnya lulusan SMA dan SMK sederajat yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Hal terebut menurutnya berkontribusi sebesar 40 persan terhadap angka pengangguran di kota Bandung.
Satu lagi upaya yang dilakukan pihaknya dalam menekan angka pengangguran adalah dengan menggelar acara Job Fair, baik secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).
Melanjutkan keterangan Andri, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Bandung, Marsana menjelaskan, pihaknya telah menyediakan aplikasi Job Fair dengan nama New Bimma. Aplikasi milik Disnaker tersebut menurut Marsana dapat diakses oleh masyarakat dimanapun, tanpa harus mendatangi kantor.
Aplikasi New Bimma menampilkan beragam pekerjaan yang bisa masyarakat pilih sesuai bakat dan minat masing-masing. Marsana menyebut, sudah dua tahun pihaknya menggelar Job Fair secara daring. Namun, Marsana memastikan tahun ini Job Fair secara luring akan segera diselenggarakan, tepatya pada 2-3 November 2022, bertempat di mall Festival Citylink.
“Ada 40 perusahaan yang nanti membuka stan. Tersedia 4.000 lowongan kerja (loker) pada Job Fair kali ini. Ini terbuka untuk umum. Banyak yang dari SMA, SMK, dan tenaga kerja untuk disabilitas, seperti daksa ringan, tuna rungu, serta tuna wicara,” ungkapnya.
Disnaker kota Bandung menurut Marsana memiliki target sebesar 50 persen dari pelamar dapat terserap di perusahaan. Hal tersebut diungkapkan Marsana merujuk pada pengalaman tahun sebelumnya dari kegiatan serupa, dimana lebih dari 50 persen pelamar diterima oleh perusahan. Artinya menurut Marsana, angka tersebut adalah keberhasilan pihaknya mampu melebihi standar nasional yang hanya 40 persen.
Marsana mengungkapkan, perusahaan yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan dominan dari sektor ritel seperti Alfamart, Indomarco, dan toko lainnya. Sehingga ia menyampaikan himbauan agar pelamar mempersiapkan diri agar bisa diterima perusahaan, terutama bagi tujuh perusaan yang akan melakukan interview di lokasi Job Fair.
“Siapkan portofolio secara lengkap dan berkas-berkasnya. Harus tampil menarik karena ada tujuh perusahaan yang siap melakukan wawancara on the spot di ruang yang telah disediakan,” jelasnya.
Lebih lengkap Marsana mengingatkan para pencari kerja agar membawa ponsel untuk pendaftaran yang dilakukan dengan cara scan barcode.
“Di medsos kita ada tips khusus cara membuat CV atau lamaran kerja yang benar serta cara menjawab WA dari HRD dengan baik,” imbuhnya.***(amd).
