Tetap Pulangkan Rizki, Gubernur Ingatkan Warga Jabar Waspadai Ajakan Bekerja di Luar Negeri

Jawa Barat134 Dilihat

Kota Bandung – Kabar terkait adanya seorang pemuda bernama Rizki Nur Fadhilah, warga, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Meski akhirnya dugaan TPPO tersebut dibantah sendiri oleh Rizki Nur Fadhilah melalui sebuah video yang disebarkan di media soaial, Dedi Mulyadi mengatakan tetap akan memulangkan yang bersangkutan ke tanah air.

“Mengenai masalah ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap mengambil keputusan untuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI (Kedutaan Besar Repubik Indonesia),” kata Dedi Mulyadi melalui video di akun pribadinya.

Baca juga: Wakapolri Sebut Masyarakat Pilih Lapor Damkar Daripada Polisi: Persoalan Quick Response

Gubernur dengan sapaan akrab KDM itu berjanji akan memulangkan Rizki jika memang pemuda dengan hobi sepakbola itu ingin kembali ke tanah air. Bahkan Pemprov, kata KDM, telah menyiapkan biaya untuk mengembalikan Rizki.

“Apabila memang ingin kembali, kami akan mengembalikannya dan kami menyiapkan biaya untuk pemulangannya,” kata KDM.

Dalam video yang sama, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu juga menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap ajakan bekerja di luar negeri.

Baca juga: Prabowo Minta Kepala Daerah Tak Libatkan Anak Sekolah Sambut Kunjungan Kerja 

Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah tergiur dengan janji dan iming-iming dari pihak manapun yang mengajak bekerja di uar negeri ataupun di luar daerah.

“Kepada siapapun agar berhati-hati ketika akan bekerja di luar negeri yang dijanjikan atau diiming-imingi sesuatu, yang akhirnya menjadi derita dan kesulitan bagi banyak orang. Untuk itu kami akan segera bergerak,” tandasnya.

Pernyataan tersebut disampaikan KDM menaggapi video klarifikasi dari Rizki Nur Fadhilah yang mengatakan bahwa informasi yang beedar tentang dirinya selama ini tidak benar.

Baca juga: Fleksibilitas Kerja Ala Dedi Mulyadi Berikan ASN Toleransi Utamakan Rawat Orang Tua Sakit

Pesan KDM sekan mengingatkan warga Jawa Barat terhadap aplikasi ‘Nyari Gawe’ yang diluncurkannya beberapa waktu lalu. Aplikasi tersebut dapat denn mudah masyarakat dapatkan dengan mengunduh di Playstore.

Aplikasi tersebut menjadi solusi pencari kerja untuk melamar pekerjaan yang dijamin terhindar dari aksi pungli dari oknum HRD perusahaan, tokoh masyarakat, maupun calon pekerja.

Dalam video klarifikasi, Rizki mengaku saat ini kondisinya baik-baik saja. Soal kabar penderitaan yang dialami selama berada di Kamboja merupakan cerita yang dibuatnya karena ingin pulang.

Baca juga: Dana Transfer Daerah Menipis, Pemdaprov Jabar Tetap Genjot Infrastruktur Akhir Tahun

“Saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar. Itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan. Disini saya baik-baik saja, kondisi saya aman, tadi saya sudah dikasih makan. Itu bikin cerita karena saya ingin pulang cepat,” kata Rizki.

Sebelumnya, kabar terkait Rizki menjadi korban TPPO beredar di berbagai media, termasuk media sosial. Keluarga Rizki sempat menceritakan awal mula Rizki diajak seseorang untuk bergabung dalam tim sepakbola di Medan.

Informasi jadi mengkhawatirkan ketika pihak keluarga menyebut Rizki seakan dijebak yang pada akhirnya berada di Kamboja dan mengalami kekerasan fisik akibat target pekerjaan yang tidak tercapai.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *