Fleksibilitas Kerja Ala Dedi Mulyadi Berikan ASN Toleransi Utamakan Rawat Orang Tua Sakit

Jawa Barat151 Dilihat

Kota Bandung – Sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemdaprov Jawa Barat bisa dibilang unik di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi.

Kehadiran di kantor kini tak lagi menjadi indikator utama produktivitas seorang ASN. Dedi Mulyadi berdalih, kualitas perencanaan, akurasi pelaksanaan tugas, serta capaian kinerja menjadi faktor penentu.

“Saya sendiri jarang berada di kantor. Saya lebih banyak berkeliling untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di lapangan,” kata Dedi Mulyadi saat memberi sambutan dalam kegiatan Pembinaan Kepegawaian Tahun 2025 di Sabuga, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Dana Transfer Daerah Menipis, Pemdaprov Jabar Tetap Genjot Infrastruktur Akhir Tahun

Yang menarik dari paparan KDM (Kang Dedi Mulyadi) ketika ia mengingatkan bahwa teknologi digital dapat dioptimalkan dalam meningkatkan produktivitas pegawai tanpa harus selalu berada di kantor.

“Yang terpenting adalah progres pekerjaan sesuai tugas dan fungsi masing-masing, serta bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.

Pola kerja ala KDM yang fleksibel tampak sangat relevan dengan efisiensi yang saat ini sedang diterapkan di berbagai lini, yakni potensi pengurangan beban negara seperti utilitas dan BBM.

Baca juga: Termasuk Dana Desa, Pemdaprov Jabar Alokasikan Anggaran Khusus Penanganan Stunting

Dalam sambutannya itu, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu juga menyinggung soal nilai keluarga. Bagi ASN yang memiliki orang tua dalam kondisi sakit akan diberikan toleransi mengambil cuti.

“Jika ada ASN yang ibunya sakit, apalagi stroke, saya izinkan untuk cuti merawat. Saya sangat mencintai ibu,” ucapnya.

Arti sosok ibu bagi KDM memang berada di posisi tertinggi. Tak hanya karena sakit, orang tua ASN yang berulang tahun pun ia berikan toleransi untuk ASN tidak masuk kantor sebagai bentuk penghormatan.

Baca juga: Tak Sekadar Perantara, SPA Jalan Sangkuriang Kini Dilengkapi Alat Pengolah Sampah

Kabar gembira juga dibagikan KDM bagi pegawai lapangan dengan risiko tinggi. Ia berkomitmen akan meningkatkan tunjangan mereka.

Inilah pembinaan ASN ala KDM yang dirasakan para pegawai membangkitkan motivasi dalam melaksanakan tugas dan berupaya meningkatkan produktivitas kerja sesuai bidangnya masing-masing.***(Heryana)

Sumber: Humas Jabar

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *