Sensasi Menikmati Kuliner Otentik Khas Sunda di Bumi Sadayana, Gratisannya Melimpah!

Wisata22 Dilihat

Kota Bandung – Kalau ditanya mengapa orang umumnya suka dengan sayur asem, jawabannya pasti karena citarasa segarnya meski disantap dalam berbagai suasana, terutama saat makan siang.

Tapi pernahkah Baraya Pajajaran membayangkan bisa menikmati sayur asem di rumah makan sepuasnya kita, gratis pula? Yang ini jawabannya adalah “Bumi Sadayana”, sebuah rumah makan khas Sunda di jalan WR Supratman nomor 37, Kota Bandung.

Di Bumi Sadayana, pengunjung bisa menikmati sayur asem sepuasnya, bahkan tak perlu membayar alias gratis. Tak tanggung-tanggung resto tersebut menuliskan “Gratis Setiap Hari Seumur Hidup”.

Baca juga: Libas Bangkok United 2-0, Persib Bandung Dekati Puncak Klasemen Grup G

Memang begitu adanya, diantara lebih dari 60 jenis masakan khas Sunda yang disajikan Bumi Sadayana dan bisa dipilih sesuai selera, sayur asem yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri di rumah makan yang sudah dua tahun di Bandung itu.

“Gratisan kita yang paling dicari itu sayur asem. Mungkin orang berpikir namanya gratisan itu sembarangan. Nah, kita bikin sayur asem itu jangan sembarangan, ada nilainya,” ungkap Bayu Pramana, pemilik Bumi Sadayana.

Bayu memastikan, bahwa meski gratis sayur asem yang dibuat Bumi Sadayana sangat memperhatikan kualitas dan citarasa. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk konsistensi agar pelanggan puas menikmati.

Baca juga: Bahayakan Pengendara Lain, Pemotor Stop Bus di Ciwidey Ditindak Polisi

Tak cuma sayur asem, Bumi Sadayana yang sudah beridiri di Tangeran sejak 5 tahun itu memberikan banyak pilihan gratisan mulai dari kremesan, lalapan, sambal, hingga pisang sebagai pencuci mulut.

Bahkan penyuka sambal bisa membuat sambal sesuai selera sendiri, dengan cara endiri, di sebuah booth khusus yang dilengkapi aneka bahan membuat sambal dan peralatannya seperti cobek dan ulekan.

“Bahkan kalau orang pesan nasi, misalnya untuk tiga orang maka kita kasih empat, satunya bonus. Jadi kita ingin orang makan disini tuh keluar kenyang. Karena tolak ukur orang puas itu kan kenyang,” ujar Bayu.

Baca juga: Pendapatan Daerah Berkurang, Bupati Bandung Singgung Potensi Hapus Program di 2026

Lalu sebenarnya apa saja menu jagoan Bumi Sadayana?
Yang patut dicoba adalah kepala ikan kakap yang diolah dengan bumbu dan rempah khas masakan ikan berkuah, namun terasa lebih segar dengan citarasa asam dari buah nanas yang ditambahkan ke dalam kuahnya.

Menu olahan kepala kakap di Bumi Sadayana justru menjadi favorit pengunjung. Tak ayal masakan yang satu ini kerap menjadi rebutan karena rasaya yang unik, gurih dan segar.

Bagi penyuka olahan ayam juga wajib mencoba ayam Kalasan khas Bumi Sadayana. Yang membedakan dengan di tempat lain adalah citarasa ayam yang biasanya manis khas kuliner Jawa, menjadi gurih dengan tingkat manis yang pas layaknya menu khas Sunda.

Baca juga: Ini Alasan Pengadilan Agama Kota Cimahi Musnahkan Ratusan Blanko Akta Cerai

Satu lagi masakan otentik adalah tumisan bunga pepaya dan jantung pisang. Di tempat lain menu yang ini sudah sangat jarang ditemukan. Wajar jika di Bumi Sadayana orang-orang memburunya.

Yang tak kalah menarik, dari puluhan masakan yang tersaji, aneka tumisan menurut Bayu selalu menjadi primadona para pengunjung. Terlebih pihaknya setiap hari selalu mengganti menu tumisan secara bergantian.

“Itu menu-menu khas kita yang sudah sangat jarang ditemukan di tempat lain,” jelas Bayu.

Baca juga: Prabowo Panggil Jajaran Kabinet Merah Putih Evaluasi Program MBG

Disinggung soal pengaruh bisnis dari banyaknya menu yang diberikan secara gratis kepada pengunjung, Bayu lebih suka menyebutnya sebagai sebuah nilai berbagi yang dipercayainya akan bermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri.

“Sebenarnya gratisan itu tidak mengurangi pendapatan, karena ketika ita memberi ada yang kembali ke kita. Orang nanya itu hitungan HPP-nya dari mana, saya bilang dari atas (Tuhan) saja,” kata Bayu.

Di Bandung, terdapat dua outlet Bumi Sadayana yakni di jalan Supratman dan jalan Sukajadi. Sebelumnya, rumah makan tersebut hadir di Tangerang Selatan (Tangsel) sejak akhir 2020, kemudian menambah cabang di Tangsel, Kabupaten Tangerang, Depok, Kota Bandung, dan Karawang.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *