Jakarta – Indonesia menjadi satu dari 187 negara yan akan hadir dalam International Labour Conference (ILC) yang akan berlangsung di Jenewa, Swiss, pada 2-13 Juni 2025 yang akan datang.
Pada ILC dengan tema “Advancing Social Justice: Reshaping The Future of Work in a Polarized World” itu, Indonesia akan mengirimkan delegasi beranggotakan 96 orang.
Ketua delegasi Indonesia yang juga Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli mengatakan, Indonesia penting hadir dalam konferensi tersebut untuk menunjukkan kelayakan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Begini Tanggapan Ketua DPRD Bandung Barat Atas Sejumlah Bencana Yang Terjadi
Terlebih sejak beberapa bulan terakhir, kata Yassierli, Indonesia mendapat perhatian dari sejumlah negara. Bahkan beberapa diantaranya ingin bertemu langsung dengan Presiden Prabowo untuk menyaksikan kemajuan pembangunan RI.
Sebanyak 96 orang delegasi Indonesia yang akan menghadiri ILC di Jenewa nanti, merupakan gabungan Tripartit dari 37 orang unsur pemerintah, 43 orang dari serikat pekerja, serta 16 orang pengusaha.
“Saya selalu bicara bahwa hubungan industrial itu tidak cukup dijawab dengan teori atau regulasi, tetapi dijawab bahwa itulah jati diri bangsa,” kata Menaker Yassierli dalam rakor Delegasi Tripartit Indonesia di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Baca juga: Resmikan Poliklinik Padma, RS Hermina Soreang Terus Berinovasi Wujudkan Pelayanan Nyaman Bagi Pasien
Lebih lanjut ia menjelaskan, jati diri yang dimaksud mencakup kepedulian, cita-cita yang melampaui entitas perusahaan atau kelompok, dengan semangat maju secara bersama-sama.
“Tetapi kita harus maju bersama, yakni buruhnya sejahtera, perusahaannya maju, dan negaranya akan sejahtera,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemnaker RI.
Menaker berpesan agar delegasi yang merupakan campuran dari tiga unsur yang bereda tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa dan negara Indonesia selama berada di ILC Jenewa nanti.
Baca juga: Kemenag Imbau Jemaah Calon Haji Waspadai Suhu 50 Derajat Saat Wukuf
“Kita jalani diskusi, argumentasi, hingga voting dengan karakter khas kita sebagai bangsa besar,” pesannya.
Dalam rangkaian ILC ke-113 itu, Indonesia akan mengusung empat agenda priorotas. Diantaranya standard-setting, meliputi penetapan norma ketenagakerjaan baru.
Agenda berikutnya yakni general discussion yang didalamnya akan membahas terkait transisi pekerja dari sektor informal menuju sektor formal. Kemudian agenda amandemen Konvensi Maritim 2006.
Baca juga: Kontan, Bonus Satu Miliar Diserahkan Dedi Mulyadi Kepada Pemain Persib
Terakhir, agenda Delegasi tripartit Indonesia yang akan memberikan masukan untuk World Social Summit 2025.***(Heryana)