BPBD Kabupaten Bandung Lakukan Asesmen dan Kajian Bencana Longsor Nagreg Kendan

Bandung Raya326 Dilihat

Kabupaten Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung masih melakukan asesmen di lokasi bencana longsor Desa Nagreg Kendan yang terjadi pada Minggu (18/5/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Bandung masih tersebar di beberapa titik lokasi bencana Longsor Desa Nagreg Kendan untuk melakukan pendataan bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menuturkan, pihaknya masih menanti data dar Desa Kendan dan Kecamatan Nagreg terkait rumah terdampak bencana longsor itu.

Baca juga: Optimalkan Waktu 15 Hari, DPRD Kota Cimahi Kebut Perubahan Perda Pajak Daerah

“Dalam pelaksanaan asessmen ini, data harus berasal dari desa, setelah itu baru kami BPBD melakukan verifikasi lapangan,” Kata Bupati Bandung melalui Uka Suska, Rabu (21/5/2022).

Uka Suska mengatakan, hasil asesmen (pendataan) akan dijadikan bahan BPBD untuk melakukan penanganan lanjutan. Untuk itu, dirinya meminta ada sinkronisasi antara data dari pemerintah desa dan data yang dikumpulkan BPBD.

Diakui Uka Suska, BPBD Kabupaten Bandung telah bersurat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian terhadap longsor yang terjadi.

Baca juga: Wali Kota Cimahi Tekankan Perubahan Perda Peningkatan PAD Tak Beratkan Masyarakat

“Kami diminta oleh Pak Bupati dan dibantu PVMBG untuk melakukan kajian di lokasi longsor. Saat ini kami masih menunggu hasilnya untuk disampaikan kepada Pak Bupati,” ungkap Uka Suska.

Lebih lanjut ia mengatakan, hasil kajian juga nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan soal tempat tinggal warga terdampak, termasuk bantuan biaya sewa rumah bagi jika memang harus dilakukan relokasi.

Namun ia memastikan jika kondisi tebing yang curam dan tinggi sangat membahayakan bagi warga. Lebih dari itu, diketahui bahwa pada bagian bawah lereng merupakan lahan yang pernah dilakukan cut and fiil.

Baca juga: Meski Masih Lama, Pemkab Sukabumi Akui Telah Siapkan Raperda Anggaran Pilkada 2029

Kegiatan pengurugan itu ternyata dilakukan sebelum akhirnya dibuat lapangan sepakbola mini (mini soccer). Hal tersebut diduga menjadi pemicu terjadinya longsor karena lahan menjadi labil.

Namun, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, pihaknya masih menunggu hasil kajian PVMBG yang diharapkan dapat diterima BPBD Kabupaten Bandung pada Jumat (22/5/2025).

Melalui aparat kewilayahan setempat, BPBD mengimbau warga sekitar agar tidak lagi mendekati lokasi terdampak bencana longsor Minggu malam karena masih dianggap berbahaya, terlebih hujan masih berpotensi mengguyur kawasan tersebut.

Baca juga: Tunjangan Pensiunan Dihapus, Eks Pegawai PT POS Indonesia: Menambah Angka Kemiskinan

“Kami juga berharap pemerintah desa setempat untuk terus melakukan pengawasan kepada warga sekitar, supaya jangan mendekati lokasi longsor,” ujarnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *