Tetapkan Tiga Cagar Budaya, Pemkot Cimahi Gali Potensi Lebih dari Bangunan Herritage

Wisata486 Dilihat

Kota Cimahi – Kota Cimahi yang dikenal memiliki banyak bangunan herritage dan bernilai sejarah, menarik perhatian pemerintah kota untuk melestarikannya agar memiliki nilai lebih.

Hal itu yang disampaikan Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi usai menetapkan tiga cagar budaya secara bersamaan, yang dipusatkan di cagar budaya eks Rumah Potong Hewan Abattoir, Baros, Selasa (24/9/2025).

Ketiga cagar budaya yang ditetapkan tersebut diantaranya RPH Abattoir, gedung SMPN 2 (eks Juliana School), serta gerbang utama Kerkof.

Baca juga:Temui Dewan Penasehat, DPP PKP Jawa Barat Pastikan Partainya Jadi Peserta Pemilu 2029

“Tiga hal ini mengikuti enam cagar budaya yang telah sebelumnya kita tetapkan. Penetapan ini sendiri tidak lepas dari usulan yang dilakukan tim cagar budaya, kemudian dikaji oleh Disbudparpora Kota Cimahi, dan ditetapkan ,” kata Dicky.

Ia memastikan jika penetapan cagar budaya yang dilakukan Pemkot Cimahi merupakan implementasi dari amanat Undang-undang nomor 11 Tentang Cagar Budaya.

Selain itu, penetapan juga bertujuan untuk melestarikan cagar budaya yang ada, agar memiliki nilai lebih dalam upaya memperkenal sejarah Kota Cimahi dan sejarah dari bangunan cagar budaya itu sendiri.

Baca juga: Miris, Persib Tumbangkan Persija, Supporter Serang Steward

“Yang ketiga, nanti bisa menjadi suatu destinasi wisata. Lebih dari itu, agar Kota Cimahi ini tetap menjadi kota yang erat kaitannya dengan bangunan herritage dengan sejarah terbentuknya kota Cimahi, Jawa barat, dan seterusnya,” jelas Dicky.

Pihaknya juga berjanji akan terus melakukan kegiatan lanjutan dari penetapan cagar budaya hari ini, yakni menganggarkan untuk proses renovasi tanpa menghilangkan unsur keasliannya.

Secara khusus, RPH Abattoir disebut Dicky akan dijadikan sebuah kawasan dengan bangunan lainnya, termasuk pusat laboratorium kesehatan masyarakat, serta pusat kesehatan hewan yang selama ini eksisting di sekitar RPH.

Baca juga:Begini Rekomendasi Perbaikan Bawaslu Jawa Barat Atas Hasil Pleno DPT KPU

“Karena kita sudah mendapat bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan sudah kita bebaskan lahannya ,” akunya.

Keberadaan Puskeswan sendiri diakuinya telah menjadi fasilitas yang memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

“Kami akan menata kawasan ini menjadi kawasan bernilai untuk wisata sejarah dan pengetahuan. Ini memperkuat Cimahi sebagai Kota Herritage,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *