Mengungkap Legenda Tahu Cibuntu di Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan

Wisata1630 Dilihat

Kota Bandung – Kota Bandung sejak dulu dikenal sebagai penghasil produk-produk istimewa, berkualitas, dan populer di kalangan masyarakat maupun wisatawan, salah satunya tahu Cibuntu.

Sejumlah pengrajin tahu di Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay berinisiatif menyulap kawasan produsen tahu Cibuntu menjadi kampung wisata.

Ide baik tersebut juga mendapat sambutan positif dari pemerintah kota (Pemkot) Bandung, hingga dimasukannya wilayah Babakan kedalam enam sentra industri unggulan Kota Bandung.

Baca juga: Gelar Konsolidasi, GRIB Jaya Bandung Barat Berkomitmen Beri Manfaat bagi Masyarakat

Dalam sebuah talk show di Warta Pajajaran, salah seorang pelaku usaha Tahu Cibuntu Deden Kosasih menceritakan kisahnya turut membangun Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan.

Ia tertarik untuk mengembangkan kawasan legendaris Babakan sebagai sentra pembuatan tahu yang memiliki sejarah panjang dan populer dengan produk tahu Cibuntu.

“Awalnya saya terus terang sakit hati dengan salah satu perusahaan tahu di Lembang, dia baru berdiri tapi sudah langsung terkenal. Tapi itu kemudian jadi motivasi saya mengembangkan Babakan dengan produk tahu Cibuntu,” ungkap Deden.

Baca juga: Ciptakan Pemilu Inklusif, Bawaslu Kota Cimahi Libatkan Disabilitas dalam Pengawasan Pilkada

Ia pun mulai mengumpulkan sejumlah catatan sejarah asal muasal terkenalnya tahu Cibuntu. Menurutnya, jika yang lain terkenal dalam waktu singkat, tahu Cibuntu justru memiliki history yang panjang.

Hal menarik lainnya yang diceritakan Deden, adalah bahwa sentra tahu Cibuntu saat ini berada dikelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay.

Sementara kelurahan Cibuntu yang melekat pada tahu justru berada di Kecamatan Bandung Kulon. Hal tersebut dijelaskan Deden akibat adanya pemekaran wilayah di Kota Bandung.

Baca juga: Inilah Hasil Pemeriksaan Kesehatan Paslon Pilkada 2024 Kota Cimahi

“Di Cibuntu justru tidak ada produsen tahu, banyaknya malah produsen toge. Maka, kita menamakannya Kampung Wisata tahu Cibuntu Babakan,” jelasnya.

Pegunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, melainkan dari sejumlah daerah di luar Jawa Barat, bahkan wisatawan asing.

Pengelola Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan, Deden Kosasih saat hadir menjadi narasumber dalam talk show Pojok UMKM Warta Pajajaran beberapa waktu lalu.

Hal itu membuatnya merasa berhasil telah membawa tahu Cibuntu semakin terkenal tak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara.

Baca juga: Diklaim Alami Peningkatan, Dinkes Sosialisaikan Kota Sehat Hingga ke Tingkat RW

Mengunjungi Kampung Wisata Tahu Babakan Cibuntu, pengunjung akan disambut dengan satu gelas susu kedelai yang dapat dinikmati sebagai welcome drink.

“Pegunjung juga langsung kita suguhkan tahu goreng, sebelum kita ajak mereka jalan-jalan tour ke tiga pabrik tahu disekitar,” jelasnya.

Dalam tour tersebut, wisatawan akan menyaksikan proses pembuatan tahu, dari pemilihan kedelai yang baik hingga menyaksikan proses produksi dengan cara tradisional dan modern.

Baca juga: Bandung Great Sale 2024 Segera Dibuka, Catat Openingnya Bakal Lebih Seru

Berjalan-jalan di Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan memberikan pengalaman baru, sekaligus edukasi bagaimana 287 pelaku usaha tahu bertahan hingga kini.

Karena para pengelola juga akan memberikan kisah serta paparan sejarah tentang asal muasal kawasan yang terkenal sebagai produsen tahu Cibuntu.

Selama berada di lokasi, pengunjung dapat menikmati olahan tahu sepuasnya, termasuk produk kuliner tahu sensasional yang diberi nama “Takeda”, merupakan akronim dari Tahu Kecap lada (lada=pedas, Sunda).

Baca juga: Sejarah Pertempuran Laut Jadi Alasan TNI AL Peringati HUT ke-79 di Cirebon

“Jangan lupa juga bawa oleh-oleh olahan serba tahu hasil kaeya para pelaku UMKM warga sekitar, ada elod tahu, kerupuk tahu, dan lainnya yang dijamin membuat ketagihan,” ujar Deden.

Jika Baraya Pajajaran masih mencari cara menikmati liburan yang unik, tak ada salahnya jika memasukan Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan dalam agenda akhir pekan keluarga.***(Heryana)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *