Kemenkeu Klaim Angka Kemiskinan di Indonesia Alami Penurunan

Nasional504 Dilihat

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI) melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyatakan tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan per Maret 2024.

Menurut Kepala BKF Febrio Kacaribu, tingkat kemiskian pada Maret 2024 berada di angka 9,03 persen dari Maret 2023 yang mencapai angka 9,36 persen.

Dengan demikian, selama satu tahun tingkat (2023-2024) kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0,33 persen.

Baca juga: Ketua KPU RI Dipecat, Begini Respons Presiden Jokowi Soal Pilkada 2024

Jika dalam hitungan disajikan dalam jumlah orang, maka pada 2024 penduduk miskin berjumlah 25,22 orang, turun 0,68 juta orang dari tahun sebelumnya.

“Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir,” ujar Fabrio, Selasa (2/7/2024).

Lebih terperinci lagi, Fabrio menyebut penurunan angka kemiskinan terjadi tak hanya di perkotaan, melainkan juga di wilayah perdesaan.

Baca juga: Akhirnya, Stadion GBLA Resmi Dikelola Persib Bandung

Di Wilayah perkotaan, tingkat kemiskinan pada Maret 2024 yakni sebesar 7,09 persen, turun 0,20 dari tahun 2023 yang berada di angka 7,29 persen di bulan yang sama.

Sedangkan di wilayah perdesaan, dalam periode yang sama angka kemiskinan juga mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dari 12,22 persen pada 2023 menjai 11,79 persen pada tahun ini.

Data tersebut dikatakan Fabrio menunjukkan tingkat kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia. Namun ia menyebut penurunan tetinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Ki Pinter Bedas, Dilaunching Bupati Bandung Sebagai Inovasi Kendalikan inflasi

Sementara itu, ia juga membeberkan data tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat Indonesia, atau yang disebut dengan istilah Rasio Gini yang juga mengalami penurunan.

Penurunan Rasio Gini terjadi pada Maret 2023 berada di angka 0,388, sedangkan pada Maret 2024 turun menjadi 0,379.

Tingkat kemiskinan mengalami penurunan berkat kebijakan pemerintah dalam menjaga siliditas aktivitas ekonomi dan program yang digulirkan seperti bansos sebagai bentuk respons dari inflasi yang meninggkat di awal 2024.

Baca juga: Ketika Jurig Bandung Bebersih Jalan Asia Afrika, Maksimalkan Persiapan AAF 2024

“Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat,” ucap Fabrio.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *