DPR Tuntut Polri Bertanggung Jawab Atas Penggunaan Gas Air Mata yang Membuat Belasan Siswa SMP di Batam Pingsan

Nasional445 Dilihat

Jakarta – Tindakan kepolisian menggunakan gas air mata saat mengamankan aksi unjuk rasa di Pulau Rempang Batam mendapat sorotan DPR RI.

DPR RI menerima informasi penggunaan gas airmata oleh kepolisian dalam pengamanan aksi tersebut mengenai sejumlah pelajar di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan, Kapolri harus bertangung jawab atas insiden tersebut.

Manajemen penggunaan gas airmata di Pulau Rempang, Batam oleh kepolisian dinilai Netty melalui keterangan persnya, Jumat (8/9/2023) sangat buruk.

“Kapolri harus bertanggung jawab dan tegas mengevaluasi manajemen penggunaan gas air mata oleh aparat dalam menangani unjuk rasa,” tandasnya.

Ia pun mempertanyakan Standar Operational Procedure (SOP) penggunaan gas air mata yang tidak mempertimbangkan keberadaan para siswa di sekolah sekitar kejadian.

“Kenapa aparat bisa sembrono begitu hingga asapnya mengenai siswa-siswa sekolah,” tanya Netty.

Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan sebuah sekolah dipenuhi kepulan asap dari gas air mata yang diduga ditembakkan polisi saat mengamankan aksi unras warga.

Dalam video tersebut juga tampak sejumlah siswa sekolah menangis. Mereka tampak ketakutan saat terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dengan warga sekitar pada Kamis (7/9/2023).

Bahan belasan siswa SMP Negeri 22 Tanjung Kertang, Rempang, saat itu dilaporkan pingsan dan lemas terpapar gas air mata yang ditembakkan kepolisian saat bentrokan.

Wakil Ketua Fraksi PKS itu menyebut, kesehatan masyarakat akan sangat terdampak buruk dari penggunaan gas air mata, terlebih hal itu derita anak-anak.

Netty juga mengutip keterangan ahli kesehatan bahwa gas air mata dapat berakibat fatal pada kesehatan mata. Diantaranya dapat menyebabkan iritasi kimia hingga terjadi lakrimasi.

Lakrimasi sendiri menurutnya adalah kondisi mata yang berair.

Sedangkan dampak lainnya bisa mengakibatkan blefarospasme, yaki suatu kondisi mata menjadi sulit dibuka.

Keluhan yang juga memungkinkan muncl pada mata yang terkena gas air mata adlah superfisial, sebuah sensasi yang yang dirasakan seolah mata seperti terbakar.

Hal lain yang disoroti Politisi PKS asal Jawa Barat itu adalah terkait proyek strategis nasional yang dikerjakan pemerintah.

Ia mengimbau agar dalam pelaksanaan proyek strategis Nasional tidak mengorbankan masyarakat.

“Proyek strategis harus memberi dampak pada kesejahteraan rakyat. Jangan sampai pembangunannya justru mengorbankan masyarakat, institusi pendidikan dan anak-anak di Batam,” tandasnya.

Menurutnya, masa depan bangsa yang sehat menjadi sangat penting dibandung dengan dari proyek tersebut.

Ia pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat mengambil langkah tegas terkait insiden tersebut. Kepolisian kata Netty harus bijak dan cerdas dalam pengamanan aksi unjuk rasa saat menghadapi masyarakat.

“Belajarlah dari berbagai kasus yang telah terjadi sebelumnya, perbaiki mekanisme penanganan bentrokan,” tegas Netty.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *