Menteri Pertanian Lakukan Ground Breaking Sentra Hilirisasi Industri Kopi di Kabupaten Bandung

Pojok UMKM882 Dilihat

Kabupaten Bandung –  Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo hadir di Kabupaten Bandung dan melaksanakan Ground Breaking Center of Excellence dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Jalan Raya Solokanjeruk Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Minggu (13/8/2023).

Mentan RI juga didampingi Bupati Dadang Supriatna dan unsur Forkopimda baik Kabupaten maupun Jawa Barat, serta Forkopimcam.

Tempat yang diresmikan tersebut merupakan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia di Kabupaten Bandung.

Rencananya, bagunan diats lahan seluas 4,5 hektar itu diproyeksikan sebagai produsen kopi terbesar di Jawa Barat.

Bupati Dadang mengatakan, ground breaking sentra kopi tersebut dilakukan dengan alasan Kabupaten Bandung memiliki potensi besar.

“Saya kira tidak salah, Pak Presiden dan Pak Menteri menitik lokus pembangunan (pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia) di Kabupaten Bandung. Ya memang potensi kopi di Kabupaten Bandung sangat luar biasa,” kata Bupati.

Ia juga mengapresiasi langkah Presiden dan Mentan yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya.

Terutama pada kebijakan Presiden yang menjadikan Kabupaten Bandung sebagai tempat hilirisasi industri kopi.

“Manfaatnya otomatis di sini ada daya jual dan offtaker yang jelas. Kemarin-kemarin kan masih serabutan, katakan ada tengkulak segala macam,” tambahnya.

Ia optimis jika sudh terpusatkan, maka produk-produk yang dihasilkan dapat terjual tanpa hambatan karena adanya offtaker.

Bupati berharap kegiatan Menteri Pertanian dapat memberi manfaat bagi para petani kopi di daerahnya.

Dalam kesempatan itu Dadang Supriatna membeberkan beberapa keunggulan kopi asal kabupaten Bandung beserta potensi kapasitas produksinya.

Menurutnya, saat ini di Kabupaten Bandung terdapat kawasan perkebunan yang luasnya mencapai 65 ribu hektar.

Daerahnya juga merupakan penghasil kopi terbesar di Jawa Barat.

Dengan kopi yang ditanam di lahan dengan ketinggian seribu seribu meter diatas permukaan laut menghasilkan kopi berkualitas tinggi.

“Dengan luas lahan kopi perkebunan di Kabupaten Bandung tahun 2022 adalah seluas 14.374 hektare dengan produksi 8.183,31 ton,” ungkapnya.

Sementara itu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo berpesan agar produktifitas kopi di kabupaten Bandung dijaga.

Ditemat yang dirinya lakukan groun breaking itu pihaknya bersama pemerintah daerah berjanji akanmendorong kelompok tani membangun korporasi.

Tujuannya menurut Syahrul adalah untuk menghadirkan kebun bibit.

“Target yang kurang lebih antara tiga sampai lima juta atau 10 juta pohon. Di sini cirinya adalah tidak hanya kopi arabika, tapi robustanya juga jadi sangat pentin,” ujar Mentan.

Sesuai tujuan hilirisasi industri kopi, Syahrul menyebut di Center of Excellence akan dilakukan proses dari awal hingga akhir.

Sejak dari pembibitan tanaman kopi hingga pemasarannya akan dilakukan di tempat yang sama.***(bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *