Jokowi Sebut Pemerintah Pusat Gelontorkan 1,26 Triliun Untuk Infrastruktur Bandung

Bandung Raya529 Dilihat

Kabupaten Bandung – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke kota Bandung dan kabupaten Bandung. Di hari pertama kunjungannya, Minggu (5/3/2023), Presiden meresmikan tiga sarana pengendali banjir di Kabupaten Bandung, yakni kolam retensi Andir, Floodway (sodetan) Cisangkuy, dan kolam retensi Cieunteung.

Di hari yang sama, Jokowi juga meresmikan jalan layang (fly over) Kopo di Kota Bandung. Jika di total, maka pemerintah pusat menurutnya telah membangun empat infrastruktur di Bandung dengan total Rp 1,26 triliun.

Secara rinci, Jokowi menjelaskan jika untuk membangun sodetan sungai Cisangkuy, pihaknya mengeluarkan anggaran sebesar Rp 632 miliar, sementara untuk kolam retensi Cieunteung dan Andir, masing masing Rp 204 miliar dan Rp 142 miliar. Sedangkan untuk membangun flyover Kopo, Jokowi menyebut pusat mengeluarkan dana sebesar Rp 288 miliar.

“Anak-anakku semua tahu kalau hujan sudah deras, dulu-dulu di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir. Sekarang adanya kolam retensi, duitnya gede banget,” ujar Jokowi.

Saat menyampaikan sambutan, Jokowi masih menyempatkan berinteraksi bersama anak-anak yang tampak antusias menyambut orang nomor satu di Tanah Air itu. Jokowi menyapa dan mempersilahkan anak-anak unjuk jari menjawab pertanyaan sang Presiden tentang fungsi kolam retensi.

Siang itu yang berhasil menjawab pertanyaan presiden adalah Rizki. Siswa kelas 5 SD itu menjawab fungsi kolam retensi untuk mencegah banjir. Jokowi kemudian meminta Rizki naik panggung dan mengambil sepeda sebagai hadiah.

Siswa lainnya bernama Bintang, juga berhasil menjawab pertanyaan Jokowi tentang penyebab banjir. Siswa yang duduk di bangku kelas 6 SD itu menjawab “karena membuang sampah sembarangan”, Jokowi kembali menghadiahi Bintang sepeda.

Hingga pada pertanyaan ketiga Jokowi mengenai penyebab kemacetan dijawab dengan benar oleh salah satu siswa SMP yang akhirnya juga mendapat hadiah dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyampaikan upaya komprehensif pemerintah dalam mencegah banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

“Kita sekarang di bagian hulu, yaitu Dayeuhkolot dan lainnya. Di Dayeuhkolot ini ada kegiatan, dimana sebelum masuk ke Citarum dan aliran sungai lainnya sudah dinormalisasi. Selain di Cieunteung dan Andir, dan di Andir sini sekarang tidak banjir,” ungkap Basuki

Dengan terbangunnya lima infrastruktur pengendali banjir tersebut kata Basuki dapat menyelesaikan 81 persen masalah banjir.

“Sekarang kami sudah mulai dengan yang hilir, saat ini sudah tender pembangunan Bendungan Cibeet dan bendungan lainnya untuk mengendalikan banjir di kabupaten Karawang,” imbuhnya.

Atas diresmikannya infrastruktur pengendali banjir di kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna menyampaikan Terima kasih kepada Presiden dan Menteri PUPR.

Menurutnya, pembangunan tersebut merupakan bukti perhatian dan keseriusan pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur solusi mengatasi banjir di kabupaten Bandung.

“Jika kita bandingkan antara sebelum dan setelah ada kolam retensi, perubahannya sangat drastis dalam mengurangi genangan air. Memang masih ada titik-titik lainnya yang tergenang, seperti yang sudah disampaikan tadi kepada Bapak Presiden,” ungkap Dadang.

Dalam acara tersebut Dadang mengaku sempat menyampaikan usul kepada Jokowi terkait pembangunan lima danau di kawasan Tegalluar, kecamatan Bojongsoang.

“Surat-surat usulan resminya insya Allah akan segera saya kirimkan ke Pak Presiden,” katanya.

Terkait usulan tersebut, Bupati mengklaim sudah mendapat dukungan dari masyarakat yang dibuktikan dengan hibah lahan dari warga di sekitar lokasi rencana. Jika pembangunan lima danau retensi tersebut terealisasi, Dadang berharap akan menjadi solusi mengurangi banjir di kawasan Tegalluar.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *