PTDI Dan ITB Teken Kerjasama Kembangkan kompetensi Rancang Bangun Pesawat

Nasional477 Dilihat

Kota Bandung – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat membangun strategi dalam upaya peningkatan kepentingan Indonesia dalam optimalisasi utilisasi SDM. Hal tersebut berkaitan dengan pengembangan pesawat oleh Original Equipment Manufacturer (OEM) global.

Kesepakatan kedua belah pihak dibuktikan dengan penandatanganan Joint Commitment oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, pada acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022, di Jimbaran, Bali (21/11/2022).

Dalam kesepakatan yang disaksikan langsung oleh Menteri PPN RI/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa tersebut berfokus pada pembangunan pusat kompetensi bidang rancang bangun pesawat berkelanjutan. Sehingga kerjasama tersebut dapat mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat kompetensi rancang bangun pesawat.

Dalam sambutannya, Gita Amperiawan menyampaikan pentingnya kolaborasi yang terjalin yang dianggapnya akan berdampak positif pada bisnis dan pemenuhan permintaan pasar.

“Sesuatu yang sangat mandatory bagi industri adalah development, di situasi saat ini development sangat mahal, maka kolaborasi menjadi sangat penting. Kolaborasi PTDI dan ITB dalam hal Research and Development (R&D) tentunya akan berorientasi pada bisnis dan kemampuan memenuhi demand,” ujar Gita.

Gita juga menjelaskan, tak ada batasan soal lingkup kerjasama antara PTDI dan ITB. Namun menurutnya, kedua pihak memiliki program prioritas yang disepakati bersama. Kedua pihak juga sepakat mengembangkan kompetensi rancang bangun pesawat melalui proyek pengembangan pesawat dan kedirgantaraan dalam negeri.

“Lingkupnya tidak ada batasan, yang paling penting dan prioritas utama adalah program N219 dan N219 Amfibi. Salah satunya juga kita mau bangun kolaborasi design center,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah ,mengatakan kerjasama tidak sebatas pada penelitian saja, ia berharap kolaborasi meningkat pada proyek yang dikerjakan bersama-sama sehingga memunculkan sebuah simbiosis mutualisme antara keduanya.

“Dari kami ini bukan hanya pengajaran dan penelitian biasa, tapi harus ke arah hilirisasi produk, dan ini sudah sejalan dengan roadmap yang dikembangkan Negara. Link & match antara Perguruan Tinggi dengan Industri sebenarnya sudah dari dulu dibuat, tapi dengan adanya komitmen ini sekarang implementasinya menjadi lebih konkrit. PTDI dan ITB akan mengerjakan project bersama yang dilakukan di fasilitas fisik yang sama pula, sebagaimana tren model bisnis yang sudah terjadi di negara-negara maju, dimana pihak Perguruan Tinggi dan Industri akan bekerja secara mutualisme,” jelas Reini Wirahadikusumah.

IDF 2022 oleh yang diselenggarakan Kementerian PPN RI/Bappenas merupakan sebuah wahana berkumpul dan berdiskusi serta bertukar ide dan gagasasn para pelaku pembangunan di Indonesia. Acara tersebut juga berfokus pada pembangunan industri yang akan menginspirasi para peserta untuk menciptakan gagasan baru dan mampu merespons pasar dan dinamika teknologi.

Di sisi lain, kesepakatan kerjasama antara PTDI dan ITB diharapkan dapat mendorong kemampuan industri berteknologi tinggi di Indonesia. Terutama pada industri kedirgantaraan yang didalamnya sarat dengan inovasi, teknologi tinggi, dan luasnya lapangan pekerjaan. Sehingga akan berdampak mempercepat laju perekonomian Indonesia, kompetensi SDM yang tinggi dan berdaya saing diantara bangsa-bangsa lain.***(bds).

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *