Kota Bandung – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung gelar kampanye Don’t Panic Buying Kamis, 03 November 2022 di Persimpangan Jalan Ibrahim Adjie bersama Jalan Soekarno-Hatta Bandung. Kampanye ini merupakan bentuk antisipasi inflasi.
Dalam kampanye itu, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Yana Mulyana. Dirinya ikut membagikan keperluan bahan pangan berupa bawang, cabai, gula pasir dan produk susu kepada pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Yana Mulyana mengatakan, sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia di tahun 2020 fenomena Panic Buying kerap berulang kali berjalan di tengah masyarakat Indonesia. Untuk mengatasi perihal itu edukasi dan sosialiasi Don’t Panic Buying harus selalu tetap dilakukan.
“Masyarakat tidak harus cemas dan panik, kami upayakan pemerintah menyiapkan stok pangan yang berkecukupan,” ujar Yuni.
Ia mengatakan, komoditas bahan masakan dasar seperti, cabai, bawang yang rawan kenaikan sanggup diantisipasi bersama sejumlah langkah yang sanggup dipersiapkan secara mandiri.
“Buruan Sae adalah solusi. Kita tanam cabai, bawang di halaman rumah. Kita terhitung menghentikan normalitas membeli secara impulsif dan menyiapkan bersama bedasarkan kebutuhan,” menyadari Yuni.
Kendati itu, knowledge dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada Januari 2022 Kota Bandung mengalami inflasi sebesar 0,46 persen. Inflasi tertinggi pada kellompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,98 persen.
Kota Bandung pada Januari 2022 berjalan inflasi sebesar 0,46% bersama Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,92. Jawa Barat berjalan inflasi sebesar 0,45%, sedang nasional berjalan inflasi sebesar 0,56%. Komoditas bawang dan cabe merupakan salah satu yang dapat pengaruhi inflasi dan kerap berjalan fluktuasi harga.
Dengan demikian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gingin Ginanjar menyampaikan, aktivitas ini merupakan usaha sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat supaya bijak didalam membeli keperluan pangan.
“Menimbun atau membeli berlebihan produk pangan sanggup pengaruhi stabilitas harga di pasaran, kebiasaan menimbun itu sanggup membuat inflasi,” ungkap Gingin.
Menurutnya, aktivitas ini merupakan salah satu alur dari aktivitas Bulan Pangan Nasional yang diperingati setiap November. Kampanye ini melibatkan kolaborasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Disdagin Kota Bandung, Aparatur Kewilayahan, Perwakilan Mahasiswa serta para pelaku bisnis pangan yang tersedia di Kota Bandung.***(Koresponden/Oha)