Wagub Jabar Soroti Minimnya Optimalisasi Media Penyiaran Dalam Publikasi Lembaga Pemerintahan

Jawa Barat69 Dilihat

Kabupaten Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan keprihatinannya atas tantangan yang dihadapi lembaga penyiaran televisi dan radio di tengah gempuran media sosial.

Kondisi lembaga penyiaran saat ini, kata Erwan Setiawan mengalami kegelisahan tak hanya karena terbatasnya anggaran sosialisai dari lembaga pemerintahan ataupun BUMN dan BUMD, tetapi juga kehadiran media sosial yang cukup deras.

“Saya ikut merasakan kegelisahan Ketua KPID Jabar. Dan saya berharap, kedepan ada perbaikan,” kata Erwan saat memberikan sambutan dalam Anugerah Penyiaran KPID Jabar 2025.

Baca juga: Jadi Tokoh Idola, Jenderal Besar Soedirman Dibuatkan Monumen Oleh Danpussenif di Hari Pahlawan

Dalam acara yang digelar di Gedong Budaya, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (10/11/2025), Erwan sempat menyinggung distribusi informasi yang disampaikan melalui platform media sosial tanpa konfirmasi dan filter.

“Kalau medsos (media sosial) kadang tidak difilter dulu, langsung tayang, ketika salah cukup minta maaf. Kalau televisi dan Radio teu bisa jiga kitu (tidak bisa seperti itu, Sunda),” ujarnya.

Masih dalam sambutannya, Wagub Erwan sempat menceritakan pengalamannya berbincang dengan pihak Bank Indonesia dalam sebuah acara di Telkom University beberapa waktu waktu sebelumnya.

Baca juga: Hari Pahlawan, Prabowo: Semangat “Merdeka atau Mati” Harus Hidup dalam Sanubari Anak Bangsa

Perbincangan tersebut membahas seputar pentingnya sosialisasi terkait cara memperlakukan uang rupiah agar tidak rusak dan diproduksi kembali, sehingga memakan biaya lebih tinggi dari nominal rupiah itu sendiri.

“Kalau kita bisa menjaga rupiah itu dengan baik, tidak harus kembali ke BI dan dihancurkan, sehingga uang yang ada di BI bisa digunakan hal lain seperti pembangunan untuk kesejahrteraan masyarakat, tidak perlu lagi membuat uang baru,” imbuhnya.

“Saya sampaikan, sok atuh sosialisasikan lagi melalui televisi dan radio, supaya masyarakat tahu bagaimana kita memperlakukan rupiah ini,” ujarnya kepada BI.

Baca juga: Walhi Jabar Akui Tak Pernah Dilibatkan Pemerintah Dalam Pembuatan Produk Kebijakan

Pengalamannya tersebut merupakan salah satu contoh optimalisasi peran lembaga penyiaran radio dan televisi dalam sosialisasi dan publikasi semakin mengecil.

Ia berharap, radio dan televisi sebagai lembaga penyiaran terpercaya dapat kembali tumbuh dan berkmbang baik seperti sediakala.

“Saya berharap kedepan ada perbaikan, sehingga dunia penyiaran di Jawa Barat bisa berkibar kembali menjadi andalan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan pemberitaan,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *